Dua Insan itu, masih saling berpelukan, meyakinkan pada diri masing-masing, bahwa cinta yang melekat pada keduanya, tak kan larut, oleh aral melintang apapun.
Ikrar diam yang disaksikan oleh Makam Ibu Amsi.
*****
Makam Ibu Amsi dalam temaram senja itu, perlahan sepi. Itha dan Baso meninggalkan lokasi pemakaman, mereka berdua, pengunjung terakhir yang meninggalkan makam Ibu Amsi.
Wanita agung itu, terperangkap dalam sepi. Jauh dari Bandung, jauh dari anaknya Ibu Inggit dan juga mantu, sang proklamator.
Genggaman Itha pada Baso semakin kuat, pegangan Baso pada Itha semakin kuat. Isyarat bisu, mereka berdua tak ingin kesepian sendiri, seperti Ibu Amsi yang baru saja mereka tinggalkan.
“Kita harus segera tiba di hotel, Itha” kata Baso perlahan.
“kenapa?”
“Rencana, selesai sahur besok, kita akan ke Danau Kelimuthu”
“Benarkah?”
“iya sayang” jawab Baso lembut.