Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

La dan Ron

13 Februari 2016   14:16 Diperbarui: 13 Februari 2016   14:22 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Apa itu?”

“Ikutlah denganku. Kau akan tahu nanti” jawab Ron lagi,

Ron mulai melepaskan pijakannya, lalu, mulai mengepakkan sayapnya, terbang menuju atap rumah Pak Lurah, La dengan setia, ikut dibelakang Ron, menyertai sang pujaan.

“Kau lihat cahaya di atas sana, La?” tanya Ron pada La, yang hinggap di sebelahnya.

“Apa itu Ron?”

“Itulah sang Rembulan, CiptaanNya,”

“Apa beda dengan lampu, yang dibawah tadi?” tanya La.

“Lampu ciptaan manusia, Rembulan Ciptaan sang Kuasa”

Lampu menyakiti dan membunuh teman-teman kita La, Sang Rembulan tidak. Lampu bersinar, Rembulan bercahaya. Aku akan membawamu ke sana La, ketempat yang aman, tempat dimana tak ada teman-teman kita dihanguskan sang lampu, atau dimangsa sang cicak.  

“Kenapa diam Ron?” tanya La, menyadarkan Ron.

“Aku sedang berpikir La”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun