Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

La dan Ron

13 Februari 2016   14:16 Diperbarui: 13 Februari 2016   14:22 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ron tak ingin konyol, dia tak ingin mati cepat. Ada La yang butuh perlindungannya, ada rasa kejantanan yang ingin pembuktian, arti kehadirannya untuk La, ada upaya maksimal untuk memperpanjang usia ini.

“La….” Bisik lirih Ron pada La.

“Iya, sayang….” jawab La, sepenuh mesra.

“Kita pindah yuk..”

“Kemana Ron?” tanya La

“Ke atas genteng, rumah pak Lurah” jawab Ron, matanya, nanar menatap mata La.

“Tapi… keindahan sinar lampu pak lurah ini?”

“Kenapa dengan sinar lampu itu?” balik Ron bertanya.

“Keindahannya, sayang untuk dilewatkan” jawab La lagi.

Inilah keindahan pertama yang La nikmati, sayang untuk dilewatkan begitu saja.

“Aku akan tunjukan pada mu, yang lebih indah lagi” bujuk Ron.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun