Ron tak ingin konyol, dia tak ingin mati cepat. Ada La yang butuh perlindungannya, ada rasa kejantanan yang ingin pembuktian, arti kehadirannya untuk La, ada upaya maksimal untuk memperpanjang usia ini.
“La….” Bisik lirih Ron pada La.
“Iya, sayang….” jawab La, sepenuh mesra.
“Kita pindah yuk..”
“Kemana Ron?” tanya La
“Ke atas genteng, rumah pak Lurah” jawab Ron, matanya, nanar menatap mata La.
“Tapi… keindahan sinar lampu pak lurah ini?”
“Kenapa dengan sinar lampu itu?” balik Ron bertanya.
“Keindahannya, sayang untuk dilewatkan” jawab La lagi.
Inilah keindahan pertama yang La nikmati, sayang untuk dilewatkan begitu saja.
“Aku akan tunjukan pada mu, yang lebih indah lagi” bujuk Ron.