-Pembangunan SDM
-Mendorong investasi
-Reformasi Birokrasi
-Penggunaan APBN
Pada aspek pembangunan SDM ini, Pemerintah Jakowi lebih menekankan pada peningkatan kualitas Pendidikan vokasi. Mengingat selama ini Pendidikan vokasi yang ada, belum terarah menjadikan SDM yang langsung bisa (siap) bekerja dan belum ada SDM vokasi yang mampu untuk menciptakan kerja (berwiraswasta). Maka tidak heran bila data BPS menunjukan tingkat pengangguran (kemiskinan) masih tinggi. Masih banyak lulusan SMK dan Program diploma vokasi yang menganggur. Adanya sejumlah SMK dan Program Diploma yang menganggur ini sebagai akibat; dari kualitas penyelenggaraan Pendidikan vokasi masih kurang memadai /tidak sesuai dengan dunia kerja yang ada, lapangan pekerjaan yang terbatas. Karena itu, kedepan Pemerintah Jakowi,mengharapkan terjadi perubahan cepat dalam penyelenggaraan pendidikan vokasi. Dengan memperkuat dan peningkatan penyelenggaraan pendidikan seperti; politeknik, SMK, dan BLK perlu ditingkatkan kualitasnya. Selain itu program pemagangan para siswa/mahasiswa pada industri dalam negeri dan luar negeri. Sehingga SDM (tenaga) ketika memasuki dunia kerja, lebih siap kerja, karena telah dibekali Pendidikan lewat Pendidikan vokasi yang baik dan berkualitas dan telah dilibatkan dalam pemagangan pada industri (perusahaan).
Dukungan perpustakaan terhadap peningkatan kualitas SDM vokasi yaitu dapat dilakukan dengan cara;
1.Penguatan literasi masyarakat.
Penguatan literasi masyarakat ini dilakukan dengan cara mengembangkan jumlah perpustakaan dan taman bacaan masyarakat. Dengan meningkatnya jumlah perpustakaan dan taman bacaan, diharapkan terjadinya peningkatan jumlah masyarakat yang mendayagunakan/memanfaatkan perpustakaan, dengan terjadinya masyarakat yang memanfaatkan perpustakaan (budaya baca/budaya literasi masyarakat yang kuat, diharapkan terjadinya perubahan tingkat kecerdasan dan keterampilan masyarakat yang terus meningkat dan terus berkembang.
2.Pengembangan koleksi yang memenuhi relevansinya dengan kebutuhan SDM vokasi dan inklusi.
Sehubungan dengan pengembangan koleksi perpustakaan relevansinya dengan SDM Vokasi, artinya jumlah koleksinya harus disesuaikan dengan kebutuhan SDM vokasi dan inklusi. Koleksi perpustakaan harus sesuai dengan program kurikulum serta kebutuhan pendidikan vokasi yaitu mulai dari SMK dan Program Diploma I - Diploma IV. Karena dari penyediaan koleksi yang cocok dan tepat dengan kebutuhan pendidikan vokasi, hal itu akan dapat menunjang program kurikulum yang berlaku di pendidikan vokasi itu sendiri, dalam arti dapat untuk meningkatan pengetahuan dan keterampilan. Pada umumnya SDM vokasi yang masih menganggur, itu diakibatkan mereka sangat kurang sekali dibekali pengetahuan dan keterampilan yang bisa diperoleh dari perpustakaan. Sebenarnya banyak informasi yang masih perlu digali oleh mereka untuk meningkatkan skill, terutama kaitannya dengan dunia kerja saat ini. Mereka harus memahami bahwa tingkat persaingan pekerjaan demikian tinggi, jadi mereka perlu lebih kuat memperdalam skillnya, karena kalau kurang mendapatkan skill tertentu, akhirnya mereka kalah bersaing dengan SDM yang telah dibekali pengetahuan dan keterampilan tambahan. Karena itu buku-buku(koleksi perpustakaan) pada penyelenggaraan pendidikan vokasi harus diperkuat dengan koleksi yang bersifat keterampilan praktis. Yang koleksinya lebih mengarah untuk menyiapkan SDM, agar supaya memiliki pengetahuan praktis untuk dunia kerja.
3.Peningkatan tenaga (SDM) perpustakaan yang berkualitas dan kuantitasnya dikembangkan.