Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Benarkah Konsumsi Daun Kelor Bisa Atasi Stunting?

25 Februari 2023   19:11 Diperbarui: 25 Februari 2023   19:13 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa masyarakat di Indonesia percaya bahwa daun kelor memiliki kekuatan magis dan bisa digunakan untuk pengobatan dan ritual. Seperti dalam upacara tradisional Bali, di mana daun kelor dianggap sebagai simbol kesuburan dan dijadikan bahan dalam upacara Melasti.

Sebuah jurnal ilmiah dengan judul Effect of Moringa oleifera leaf powder supplementation on reducing stunting in Bangladeshi children: A randomized controlled trial, adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh Karim, Rahman, Begum, dan Mostofa pada tahun 2016. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas suplemen bubuk daun kelor dalam mengurangi stunting pada anak-anak di Bangladesh. 


Penelitian ini dilakukan dengan metode acak terkontrol, di mana sekelompok anak diberikan suplemen bubuk daun kelor, sedangkan kelompok lain diberikan plasebo. Studi ini melibatkan anak-anak yang mengalami stunting, yaitu kondisi ketika anak memiliki tinggi badan lebih rendah dari rata-rata anak seumurannya.


Hasil dari penelitian ini sangat mengagumkan, karena menunjukkan dengan jelas bahwa anak-anak yang diberikan suplemen bubuk daun kelor selama enam bulan mengalami peningkatan tinggi badan yang lebih signifikan dibandingkan dengan kelompok plasebo. Selain itu, suplemen bubuk daun kelor juga meningkatkan asupan nutrisi penting, seperti protein, vitamin A, dan zat besi,  pada anak-anak yang mengalami stunting.


Finally, studi ini menyimpulkan bahwa suplemen bubuk daun kelor dapat menjadi alternatif yang efektif dan murah dalam mengurangi stunting pada anak-anak di negara-negara berkembang. Secara tidak langsung jurnal ini memberikan bukti ilmiah tentang manfaat daun kelor dalam mengobati stunting pada anak-anak di negara-negara berkembang. 

Penelitian ini akan menjadi begitu penting bagi kita sebagai masyarakat Indonesia yang peduli pada kesehatan dan asupan gizi anak-anak, sebagai sumber acuan untuk memperkuat rekomendasi penggunaan daun kelor sebagai salah satu strategi untuk mengatasi stunting pada anak-anak di negara kita.

Stunting atau tengkes dalam bahasa Indonesia, merupakan sebuah kondisi di mana pertumbuhan fisik dan kognitif anak terhambat akibat kekurangan gizi. Hingga saat ini, stunting masih menjadi masalah serius di Indonesia. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 27,7% pada tahun 2020. 

Manfaat daun kelor

Berdasarkan jurnal ilmiah yang berjudul Effect of Moringa oleifera leaf powder supplementation on reducing stunting in Bangladeshi children: A randomized controlled trial karya Karim, Rahman, Begum, dan Mostofa di atas. Berikut adalah beberapa manfaat daun kelor yang ampuh untuk mengobati stunting:

Kaya akan nutrisi penting
Daun kelor mengandung banyak nutrisi penting, seperti protein, zat besi, kalsium, dan vitamin A. Nutrisi-nutrisi ini sangat penting untuk pertumbuhan fisik dan kognitif anak, sehingga mengonsumsi daun kelor dapat membantu mengatasi stunting.

Meningkatkan produksi ASI
Daun berbentuk bulat oval kecil ini dapat berperan penting dalam meningkatkan produksi air susu ibu (ASI). Karena, ASI mengandung nutrisi yang sangat penting untuk pertumbuhan anak, sehingga dengan meningkatkan produksi ASI, anak akan mendapatkan nutrisi yang lebih baik untuk pertumbuhan dan perkembangannya.

Mengurangi risiko infeksi
Anak-anak yang mengalami stunting cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, sehingga rentan terhadap infeksi. Daun kelor mengandung senyawa antimikroba dan antioksidan yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi risiko infeksi.

Mudah didapat dan murah
Daun dengan aroma yang khas ini begitu mudah didapat di Indonesia dan harganya juga relatif murah. Oleh karena itu, mengonsumsi daun kelor dapat menjadi alternatif yang terjangkau untuk mengatasi stunting, terutama bagi keluarga yang kurang mampu.

Kandungan nutrisi pada daun kelor

Jurnal ilmiah yang berjudul  The Miracle Tree: Moringa oleifera: Natural Nutrition for the Tropics yang ditulis oleh L. J. Fuglie membahas tentang potensi nutrisi dan kandungan gizi daun kelor untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di daerah tropis.  kelor mengandung banyak nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh, seperti:

Protein

Daun kelor mengandung protein yang cukup tinggi, bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan daging sapi.

Vitamin A

Daun kelor kaya akan vitamin A, yang berperan penting dalam menjaga kesehatan mata, kulit, dan sistem kekebalan tubuh.

Vitamin C

Daun kelor juga mengandung vitamin C yang baik untuk menjaga kesehatan kulit, menguatkan sistem kekebalan tubuh, dan membantu penyerapan zat besi.

Vitamin E

Vitamin E yang terdapat dalam daun kelor berperan sebagai antioksidan, membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

Vitamin K

Daun kelor kaya akan vitamin K yang penting untuk pembekuan darah dan menjaga kesehatan tulang.

Kalsium

Daun kelor mengandung kalsium yang penting untuk kesehatan tulang dan gigi.

Zat besi

Daun kelor mengandung zat besi yang penting untuk membantu produksi sel darah merah dalam tubuh.

Dijelaskan juga dalam jurnal tersebut secara terperinci, bahwa satu porsi daun kelor sekitar 100 gram mengandung nutrisi setara dengan:

3 kali lipat kadar kalium dari dalam satu buah pisang
3 kali lipat kadar vitamin A dari dalam satu wortel
4 kali lipat kadar kalsium dari dalam satu cangkir susu
7 kali lipat kadar vitamin C dari dalam satu buah jeruk
25 kali lipat kadar besi dari dalam satu daun bayam.

Cara terbaik mengkonsumsi daun kelor

Ir. Ai Dudi Krisnadi - seorang insinyur pertanian yang juga dikenal sebagai pendiri Keloris Indonesia, sebuah perusahaan yang fokus pada pengembangan produk-produk berbasis daun kelor. Ia telah mempelajari manfaat daun kelor selama lebih dari 20 tahun dan telah melakukan berbagai riset dan uji coba terhadap berbagai produk berbahan dasar daun kelor.

Menurut Kang Dudi Kelor, begitu beliau akrab disapa. Ada beberapa cara terbaik untuk mengkonsumsi daun kelor agar bisa mendapatkan manfaat nutrisinya secara optimal:

Dimakan langsung

Anda bisa mencuci bersih daun kelor, kemudian memakannya langsung seperti mengkonsumsi sayuran lainnya.

Dimasak

Daun kelor bisa dimasak seperti sayuran hijau pada umumnya. Misalnya, dijadikan lalapan, tumisan, atau sayur bening.

Dibuat jus atau smoothie

Anda bisa membuat jus atau smoothie dari daun kelor dengan mencampurkannya dengan buah-buahan atau sayuran lainnya. Namun, perlu diingat bahwa jus atau smoothie yang dibuat dari daun kelor hanya sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah yang sedikit karena kandungan seratnya yang tinggi.

Dikeringkan dan dijadikan bubuk

Daun kelor bisa dikeringkan terlebih dahulu, kemudian dijadikan bubuk. Bubuk daun kelor bisa ditambahkan ke dalam makanan atau minuman untuk memberikan nutrisi tambahan.

Daun kelor juga populer di luar negeri

Pemakaian daun kelor tidak hanya populer di Indonesia, tetapi juga di beberapa negara lainnya. Di luar negeri daun kelor sering disebut sebagai "superfood" karena kandungan nutrisinya yang sangat lengkap dan beragam. Berdasarkan data dari kementerian luar negeri, berikut adalah beberapa data tentang pemakaian daun kelor di luar negeri:

India

Daun kelor merupakan bahan makanan populer di India dan sering digunakan dalam masakan India. Selain itu, daun kelor juga digunakan dalam pengobatan tradisional India.

Afrika

Daun berwarna hijau kecil ini sering digunakan dalam masakan Afrika dan juga dalam pengobatan tradisional di beberapa negara di Afrika, seperti Nigeria dan Ghana.

Amerika Serikat

Pemakaian daun kelor semakin populer di Amerika Serikat karena banyaknya penelitian yang menunjukkan manfaat kesehatan dari daun kelor. Beberapa merek suplemen daun kelor telah diperkenalkan di pasar AS.

Inggris

Semakin populer saja, di Inggris daun kelor dijadikan sebagai bahan makanan sehat. Beberapa restoran di Inggris bahkan menawarkan hidangan yang menggunakan daun kelor sebagai bahan utama.

Australia

Di Australia daun kelor dijadikan sebagai suplemen kesehatan. Beberapa merek suplemen daun kelor telah diperkenalkan di pasar Australia.

Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa pemakaian daun kelor tidak hanya populer di Indonesia, tetapi juga di beberapa negara lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa daun kelor memang memiliki banyak manfaat kesehatan yang telah diakui oleh banyak orang di seluruh dunia.

Namun, perlu diingat berdasarkan rekomendasi dari beberapa dokter, bahwa meskipun daun kelor memiliki banyak manfaat kesehatan, konsumsi daun kelor sebaiknya disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan dosis yang tepat. Karena, terlalu banyak mengonsumsi daun kelor dalam jumlah yang tinggi bisa menyebabkan masalah pencernaan dan gangguan ginjal pada beberapa orang. Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulai mengkonsumsi daun kelor secara rutin.


Kita dapat mulai mengonsumsi daun kelor sebagai bagian dari pola makan sehat kita dan mengajak keluarga dan teman-teman untuk mencoba mengonsumsinya. Mari kita jaga kesehatan dan pertumbuhan anak-anak kita agar dapat tumbuh menjadi generasi yang sehat dan kuat.

Mengonsumsi daun kelor memang bukan satu-satunya cara untuk mengatasi stunting. Namun, sebagai tanaman yang mudah didapat dan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, daun kelor patut dipertimbangkan sebagai alternatif yang terjangkau untuk mengatasi masalah ini. Oleh karena itu, mari kita jadikan daun kelor sebagai bagian dari pola makan sehat dan membantu mengatasi stunting di Indonesia. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun