Dalam tantangan menuju suatu tempat, kita harus mencari kendaraan yang bisa ditebengi dengan gratis, atau cara lainnya yang aman dan gratis. Ketangguhan mental dan kemampuan negosiasi kita diuji di sini.Â
Permainan dengan skenario seperti yang sudah dipaparkan di atas merupakan sebuah game finansial yang biasa diterapkan di perusahaan-perusahaan berbasis keuangan. Dengan tujuan untuk melatih para karyawannya menemukan teknik, metode, strategi, cara, dan upaya dalam menghasilkan uang.
Dinamakan Bankrupt Game, karena permainan ini menuntut pemainnya untuk dapat survive dalam kondisi bangkrut sekalipun. Jangan membayangkan bahwa game ini dimainkan di komputer atau android. Permainan ini dilakukan di kerasnya kehidupan dengan setting jalan raya.
Dilansir dari johanessurya.com, permainan ini sebenarnya sangat sederhana. Kita akan ditantang untuk mencari sejumlah uang yang sudah ditentukan. Umpama, Rp. 50.000,. mudah saja kan?Â
Menjadi sulit, karena syaratnya dompet dan semua barang berharga akan disita untuk sementara waktu. Kita sebagai pemain pun tanpa babibu lagi, langsung diterjunkan di jalan raya.
Game ini menggambarkan praktek simulasi bertahan hidup, sekaligus cara menghasilkan uang, saat kondisi kita bangkrut, dan tanpa sedikit pun uang yang dimiliki. Bukan hanya tanpa uang, tapi juga tidak ada teman, tidak kenal siapa-siapa, dan tidak punya siapa-siapa untuk dimintai bantuan.
Dari game ini kita belajar dan memetik hikmah. Bahwa benar kata sebuah pepatah :
"Jika kamu penjual yang handal, kamu dapat hidup dimana pun, kapan pun, dan dalam kondisi sesulit apa pun."
Pengalaman bermain Bankrupt game
Kehidupan masa kecil saya, sepertinya mirip skenarionya dengan bankrupt game ini. Karena, orang tua selalu berkata, "Kalau mau beli sesuatu, belajar cari uang sendiri." Begitu juga, saat saya minta dibelikan jajan, ibu selalu berkata seperti itu. Padahal, usia saya waktu itu baru delapan tahun, menginjak kelas dua sekolah dasar.
Tetapi, ibu sudah menerapkan hal ini pada saya. Mungkin, beliau tidak tahu, ya jika metode seperti itu dinamakan Bankrupt Game. Perkataan ibu tersebut menjadi motivasi bagi saya. Sehingga, bila ada benda yang diinginkan. Hampir tidak pernah dikomunikasikan kepada orang tua. Apalagi dengan kata, "Bu, minta ini ... Bu, mau i