Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menerapkan Six Thinking Hats Edward de Bono untuk Menulis Artikel

8 September 2022   19:55 Diperbarui: 8 September 2022   20:12 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis artikel /Pexels.com

4. Persiapkan sebuah notes atau buku catatan untuk menuliskan ide-ide yang beterbangan di sekitar kita. Karena, sekali ide itu hinggap, kalau tidak buru-buru ditangkap. Maka, dia akan menghilang entah kemana rimbanya.

Pintar-pintar kita untuk menuliskan ide tersebut. Bila ribet harus membawa catatan, saya biasa menuliskan ide di status whatssapp. Biarkan saja, otangnlain mau berkomentar apa. Karena, sedikit-sedikit kita update status. Sing penting ide dapat kita kantongin.

5. Bila sudah mendapatkan ide. Mari kita eksekusi menjadi sebuah judul yang menarik. Cari definisi, data-data, fakta, pengalaman yang berkaitan dengan tema. Bila memungkinkan bisa dilakukan wawancara. Tapi, hal ini bila dilakukan akan memakan waktu yang tidak sebentar. Oleh karena itu, jalan ninjanya adalah studi pustaka, dengan cara Googling di browser.

Kelihatannya seperti mudah saja, kan. Eits, jangan senang dulu. Karena, Medan pertempuran yang sebenarnya bukan pada tahap ini, ya. Melainkan, saat kita sendirian saja menghadapi layar komputer. Disitulah, kita perang yang sebenarnya. Bila kita tidak bisa survive, bisa-bisa baru lima menit saja sudah lari terbirit-birit meninggalkan judul dan laptop yang memandang dengan rasa keherananan.

Kesulitan dalam menulis artikel itu, ada pada saat memulai paragraf pertama. Menulis judul juga, paragraf isi apalagi. Begitu pun di paragraf penutup. Ya, elah semua dong sulit kalau begitu.

Tenang, bestie jangan baper dulu. Ada kok, teknik yang gampang dan bisa diterapkan, dan hasilnya gak kaleng-kaleng.

Teknik ini dinamakan Six Thinking Hats atau enam topi berpikir. Orang pertama yang menemukan teknik ini adalah Edward de Bono --seorang psikolog. Pada tahun 1985, de Bono memproklamirkan penemuannya dan menamakannya sebagai Six Thinking Hats.

Pada awal kemunculannya, teknik ini digunakan untuk problem solving atau memecahkan sebuah masalah. Baik dalam sebuah manajemen, organisasi, bisnis, dan perusahaan.

Berdasarkan teknik ini, sebuah masalah yang ada akan ditinjau dari berbagai sudut pandang, melalui jalan yang benar-benar bebas konflik dan menggunakan pendekatan yang berbeda dari biasanya. 

Teknik Six Thinking Hats berfungsi untuk merencanakan proses berpikir secara rinci, kohesif, dan ekspresif.

Apa saja yang termasuk enam topi berpikir itu, dan bagaimana caranya menerapkan ke dalam penulisan artikel?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun