4. Persiapkan sebuah notes atau buku catatan untuk menuliskan ide-ide yang beterbangan di sekitar kita. Karena, sekali ide itu hinggap, kalau tidak buru-buru ditangkap. Maka, dia akan menghilang entah kemana rimbanya.
Pintar-pintar kita untuk menuliskan ide tersebut. Bila ribet harus membawa catatan, saya biasa menuliskan ide di status whatssapp. Biarkan saja, otangnlain mau berkomentar apa. Karena, sedikit-sedikit kita update status. Sing penting ide dapat kita kantongin.
5. Bila sudah mendapatkan ide. Mari kita eksekusi menjadi sebuah judul yang menarik. Cari definisi, data-data, fakta, pengalaman yang berkaitan dengan tema. Bila memungkinkan bisa dilakukan wawancara. Tapi, hal ini bila dilakukan akan memakan waktu yang tidak sebentar. Oleh karena itu, jalan ninjanya adalah studi pustaka, dengan cara Googling di browser.
Kelihatannya seperti mudah saja, kan. Eits, jangan senang dulu. Karena, Medan pertempuran yang sebenarnya bukan pada tahap ini, ya. Melainkan, saat kita sendirian saja menghadapi layar komputer. Disitulah, kita perang yang sebenarnya. Bila kita tidak bisa survive, bisa-bisa baru lima menit saja sudah lari terbirit-birit meninggalkan judul dan laptop yang memandang dengan rasa keherananan.
Kesulitan dalam menulis artikel itu, ada pada saat memulai paragraf pertama. Menulis judul juga, paragraf isi apalagi. Begitu pun di paragraf penutup. Ya, elah semua dong sulit kalau begitu.
Tenang, bestie jangan baper dulu. Ada kok, teknik yang gampang dan bisa diterapkan, dan hasilnya gak kaleng-kaleng.
Teknik ini dinamakan Six Thinking Hats atau enam topi berpikir. Orang pertama yang menemukan teknik ini adalah Edward de Bono --seorang psikolog. Pada tahun 1985, de Bono memproklamirkan penemuannya dan menamakannya sebagai Six Thinking Hats.
Pada awal kemunculannya, teknik ini digunakan untuk problem solving atau memecahkan sebuah masalah. Baik dalam sebuah manajemen, organisasi, bisnis, dan perusahaan.
Berdasarkan teknik ini, sebuah masalah yang ada akan ditinjau dari berbagai sudut pandang, melalui jalan yang benar-benar bebas konflik dan menggunakan pendekatan yang berbeda dari biasanya.Â
Teknik Six Thinking Hats berfungsi untuk merencanakan proses berpikir secara rinci, kohesif, dan ekspresif.
Apa saja yang termasuk enam topi berpikir itu, dan bagaimana caranya menerapkan ke dalam penulisan artikel?