Kata orang tua, hidup itu sawang-sinawang. Apa yang dilihat menyenangkan, bahagia, kaya raya, dan lain-lain oleh orang lain. Belum tentu apa yang dirasakan dan dipikirkan oleh orang tersebut.
Mungkin saja, orang lain juga berpikir yang sama seperti kita. Mereka melihat bahwa hidup yang kita jalani adalah cita-cita dan impian yang hendak diwujudkannya.
Agar kita tetap fokus, tidak mudah merasa iri, sehingga kurang bersyukur. Maka, wajib bagi kita untuk mengingat kembali tujuan awal dari hidup kita.Â
Apakah hanya sebatas mewujudkan mimpi, meski dengan berbagai cara yang membuat kita tidak bahagia.Â
Bisa kok kita menikmatinya secara enjoy. Tekankan dalam hati, bahwa tujuan utama hidup kita adalah bahagia, menjalani hidup dengan tenang, penuh syukur, dan bermakna.Â
Hingga kita tidak menjalani hidup dengan grasa-grusu, sikut kiri-kanan, dan mengabaikan proses yang berharga.
Yuk, slow saja, ya. Tapi jangan jadi lelet juga, ya. Jangan juga terlalu lama mengambil waktu untuk kontemplasi. (*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI