Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Pentingnya Mengemas Nasihat dalam Bentuk Lagu yang Disukai Anak-Anak

18 Agustus 2022   12:46 Diperbarui: 21 Agustus 2022   06:10 951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mendengar musik |Pexels.com/Jonas Muhamadi

Bahwa, kejujuran itu amat penting, sebagai modal dasar bagi kehidupan di masa depan. Karena, sekali kita berkata bohong dan berhianat. Maka, sampai kapan pun orang tidak akan percaya lagi. Seperti kata peribahasa, sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tidak percaya.

Jangan sampai lisan dan perbuatan kita menyakiti hati orang lain

Ada pepatah yang mengatakan, lidah lebih tajam daripada pedang. Maknanya adalah dalam segala perkataan yang kita keluarkan, kita harus berhati-hati, agar tidak menyakiti orang lain dan tidak merugikan diri sendiri. Karena, sakit akibat perkataan itu tidak dapat disembuhkan. 

Kenangan yang buruk dan sakit hati akibat ucapan tersebut akan tersimpan permanen dalam memori. Luka di badan, beberapa bulan mungkin akan sembuh dan kering, bekasnya pun dapat hilang dimakan waktu. Tapi, luka hati akibat lisan tidak akan bisa disembuhkan.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga diri, lisan, tekad, dan tingkah laku serta gerak-gerik kita. Jangan sampai menyinggung atau melukai hati orang lain. 

Itulah, beberapa pesan yang dapat kita ambil dari lagu berjudul Jang. Dengan berulang-ulang menyanyikan lagu yang memiliki konten positif seperti di atas. Maka, akan terbentuk dalam memori anak, sebuah konsep moral yang baik. 

Akhirnya, seiring berjalannya waktu, konsep pemikiran tersebut akan tertuang dalam tindakan yang benar. Bagaimana ia berucap, menjaga tingkah laku, bersabar dan selalu bersyukur, dan lain-lain. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun