Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Navigasi 3-3-4 Menjadikan Peserta Didik sebagai Pelaut Tangguh dan Berjiwa Merdeka

13 Agustus 2022   11:36 Diperbarui: 13 Agustus 2022   11:46 719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kapal pesiar |Pexels.com/Mali Maeder

Ketiga, continues development atau dalam bahasa Jepang disebut dengan Kaizen. Pengembangan berkelanjutan adalah sebuah usaha yang dilakukan guru dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam ranah teknis, teoritis, konseptual, serta moral melalui pendidikan dan latihan.

Dalam hal ini, guru tidak kenal menyerah dan tidak berhenti begitu saja, saat sebuah kompetensi sudah diperoleh dan diselesaikan. Dia akan terus berupaya mengembangkan dirinya secara terus-menerus, bertahap, dan berkesinambungan. Dia tidak merasa puas dengan satu metode, strategi, dan teknik yang dicoba. Senantiasa terus bersemangat untuk berinovasi dan memperbaiki pembelajaran.

Implementasi 4 hijrah 

Hijrah secara harfiyah artinya berpindah. Pengertian hijrah secara terminologi adalah meninggalkan sesuatu hal atau tempat dengan alasan untuk memperbaiki kondisi atau keadaan agar menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Agar program transpormasi sekolah Simpati berjalan sesuai dengan kurikulum merdeka belajar, lalu berhasil dengan sangat gemilang. Sehingga dapat menghasilkan out put berupa peserta didik yang merasa senang dan bahagia ketika belajar.

Dengan demikian, peserta didik dapat memiliki banyak waktu untuk memahami sebuah konsep dan mendalami materi pelajaran. Tanpa harus terburu-buru untuk berpindah ke materi lainnya.

SMPN 1 Sumedang dalam hal ini telah melaksanakan empat hijrah tersebut dalam pembelajaran di kelas.

Pertama, dari orientasi kelas menjadi orientasi individu. Ketika pada jaman dahulu, saat mengajar guru selalu cenderung memperhatikan atau terpusat pada karakter, dan minat peserta didik dalam satu kelas. Sekarang berubah menjadi terpusat pada karakter dan minat individu.

Umpama, di kelas guru menerapkan beragam cara atau metode, agar peserta didik dapat mengeksploitasi kurikulum sesuai dengan minat dan karakter mereka. Guru juga merancang beragam kegiatan yang mudah dan masuk akal sehingga peserta didik dapat mengerti dan memiliki ide dan informasi yang beragam pula.

Kedua, pengenalan pokok bahasan (pengalaman baru). Dulu, setelah selesai mempelajari satu pokok bahasan. Maka, kemudian guru akan memperkenalkan pokok bahasan baru. Sekarang, keadaan tersebut berubah. Guru memulai pembelajaran dan materi baru dengan cara memperkenalkan pengalaman yang baru kepada peserta didik.

Memasuki pokok bahasan baru sama dengan belajar dan memperoleh pengalaman baru. Karena, peserta didik akan memperoleh metode-metode baru yang mudah, mengasyikkan, seru, dan menyenangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun