PTSS sebagai sebuah terobosan yang menggabungkan 7 strategi komplementer dengan muatan profil pelajar pancasila yang terdapat dalam kurikulum merdeka belajar, akan dapat dilaksanakan dengan baik jika kita aplikasikan dengan formasi 3-3-4, yakni 3 resep, 3 syarat, dan 4 hijrah.
Program Spektakuler
SMPN 1 Sumedang sebagai salah satu lembaga yang menjadi penumpang dan awak kapal dari kabin Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang memiliki sebuah program sebagai implementasi dari kurikulum merdeka yang terejawantah dengan program transformasi sekolah simpati. Program  yang sudah dilaksanakan dari tahun 2013 ini bernama Spektakuler.
Program ini merupakan akronim dari SMP Negeri 1 Sumedang Melaksanakan Kegiatan Keagamaan, Nasionalis Upacara, Literasi, Seni Budaya dan Kekeluargaan. Program ini harus dilaksanakan oleh pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik. Program ini pun di waktu-waktu tertentu dapat melibatkan orang tua, alumni, masyarakat, dan tokoh publik.
Implementasi 3 resepÂ
Ibarat sebuah masakan, akan terasa nikmat dan menghasilkan citarasa tinggi. Bila mengaplikasikan resep dengan baik dan sesuai takaran. Begitu pun dengan keberhasilan sebuah program, dalam hal ini PTSS.
Ada 3 resep yang harus kita masukkan dalam racikan PTSS di SMPN 1 Sumedang. Â Pertama, guru sebagai sumber daya manusia utama. Tokoh protagonis yang berperan sebagai ujung tombak dalam tercapainya sebuah tujuan. Guru yang baik diharapkan memiliki tiga karakter yang berkualitas.
Pertama, Adaptif artinya mampu beradaftasi dengan perkembangan jaman, teknologi, cara belajar peserta didik, dan kurikulum serta kebijakan-kebijakan baru dalam bidang pendidikan. Contoh sederhananya adalah saat pengisian aplikasi E-raport, pembuatan materi ajar berbasis teknologi seperti power point dan video, memakai seragam yang disarankan dari pemerintah serta bersemangat mengikuti IHT, workshop, dan pelatihan terkait kurikulum dan kebijakan baru.
Kedua, inovatif artinya seorang guru harus memiliki pandangan, ide, dan cara berfikir yang baru tentang suatu hal, obyek, atau masalah. Â Tidak hanya dapat berfikir dengan ide yang bersifat pembaruan, seorang guru juga diharapkan dapat menghasilkan inovasi, artinya sebuah karya sebagai hasil dari pikiran yang inovatif. Umpama : mengaransemen lagu bagi guru Seni Budaya, menulis lirik pupuh dengan tema yang baru, menghasilkan sebuah karya berupa artikel, puisi, atau cerita pendek.
Ketiga, inspiratif maksudnya seorang guru dalam setiap kata-katanya, tindak-tanduknya, dan kegiatan yang dilakukannya harus inspiratif, dapat menjadi sumber inspirasi, ilham bagi peserta didik. Umpama, guru yang aktif di masyarakat sebagai MC (Master of Ceremony), guru yang aktif menulis di media atau blog, guru yang kata-katanya bijak dan selalu memotivasi, guru yang mahir bermain musik, guru yang pandai bermain gitar, guru yang ahli dan pintar mengaji, guru yang menjadi instruktur atau pelatih, guru yang pintar dan ahli berbisnis, guru yang ahli pidato, dan lain-lain.
Resep yang kedua adalah metode yang memudahkan, membahagiakan dan mengembangkan. Ketiga hal ini adalah ciri-ciri atau karakteristik yang harus dimiliki oleh sebuah metode pembelajaran.