Pacaran dini dan hamil di luar nikahÂ
Akhir-akhir ini, kita mungkin sering sekali melihat berita di televisi, di internet, atau di media sosial lainnya, tentang gaya pacaran anak di bawah umur.Â
Menurut saya, hal ini amat mengkhawatirkan, ya. Karena, agak risih juga melihat anak kecil yang seharusnya masih lugu, polos, semangat belajar mengejar cita-cita. Ini malahan sibuk menjalin cinta yang tidak karuan. Seperti takut kehabisan stok istri atau suami saja. Duh, mau dibawa ke mana negara kita tercinta kalau generasi mudanya seperti itu.
Kalau sekedar suka dan 'ngeceng', orang tua jaman dulu juga mengalami. Tapi, ya hanya sebatas itu saja, 'dibastakeun' dalam bahasa Indonesia artinya, nama kita dengan nama kecengan disandingkan, umpama, "Cie, pacarnya Si Uni." Setelah itu, ya paling kalau tidak sengaja bertemu, kedua-duanya tersenyum simpul lalu berlari karena salah tingkah. Sungguh, gaya berpacaran 'cinta monyet' yang sangat indah.
Berbeda dengan jaman sekarang, anak baru kelas tiga sekolah dasar saja, gaya pacarannya melebihi orang dewasa. Sok-sokan manggil 'mamah-papah' segala. Lalu, pulang sekolah jalan berdua, pegangan tangan, dan kegiatan lainnya yang menurut saya sungguh di luar batas normal usia mereka.Â
Hal ini disinyalir menjadi pemicu tingginya angka remaja perempuan yang hamil di luar nikah.Â
Dikabarkan dalam sindonews.com, bahwa pada tahun 2022 kemarin, saat kasus covid-19 sedang naik-naiknya. Ada tiga kota di Indonesia yang mencatat jumlah tertinggi dalam kasus pelajar hamil di luar nikah. Kota-kota tersebut adalah Tangerang Selatan mencapai 276 kasus, Jogjakarta 45.589 kasus, dan terakhir Kabupaten Madiun.Â
Faktor penyebab
Ada beragam faktor yang memicu terjadinya perilaku tersebut.
Pertama, teknologi dalam hal ini gadget. Sudah menjadi rahasia umum, jika gadget sudah bisa diakses secara bebas oleh anak-anak, bahkan bayi.Â