Namun, tetap saja istri berangkat menjadi tenaga kerja wanita ke luar negeri. Dengan alasan, ingin merubah nasib, enggan hidup seperti itu-itu saja, ingin menaikkan taraf ekonomi, dan lain-lain.
Memang tidak dapat ditampik pula, jika kondisi tersebut tidak murni hanya diakibatkan oleh tidak berfungsinya lelaki dalam berkiprah mencari nafkah. Sistem ekonomi kapitalis dan sekuler juga turut andil dalam menyebabkan hal ini.Â
Bagaimana perusahaan lebih mudah menerima pekerja dari kalangan perempuan, daripada dari kalangan laki-laki. Lihat saja, dari dalam negeri hingga di luar negeri, kesempatan untuk bekerja dan memiliki penghasilan didominasi oleh perempuan.
Ada alasan mengapa perusahaan-perusahaan tersebut lebih memilih pekerja perempuan daripada laki-laki. Karena, perempuan lebih taat aturan, jarang membangkang, ketika ada diskriminasi dan perlakuan yang tidak adil, mereka tidak akan demo. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H