Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Kisah Sekilo Mentega, Naiknya Harga Kedelai, dan Puasa Tahu Tempe

22 Februari 2022   14:06 Diperbarui: 1 Maret 2022   14:00 1774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi tahu dan tempe | suara.com

Namun demikian, pada tahun-tahun berikutnya kementerian pertanian memperkirakan, bahwa ketersediaan konsumsi kedelai akan menurun. Dimulai pada tahun 2021-2024. 

Hal itu disebabkan oleh berkurangnya produksi kedelai di dalam negeri. Sebagai imbas dari lahan sediaan untuk menanam kedelai yang semakin menyempit.

Sesekali puasa tahu dan tempe baik juga untuk kesehatan

Bagi saya pribadi, tahu dan tempe tidak selalu disajikan tiap hari di meja makan. Pertama, karena anak-anak tidak terlalu suka makan dengan lauk tempe. 

Kami biasanya mengkonsumsi tahu dan tempe sebagai kudapan. Tempe dijadikan mendoan, itu tuh yang diiris tipis-tipis dan digoreng setengah matang, lalu dimakan panas-panas dengan cabai rawit. Maknyuss! 

Untuk tahu, saya iris kotak kecil-kecil lalu digoreng agak kering, dicocol sambal kecap. Dikonsumsi saat hari hujan dan cuaca sejuk, aih mantapnya.

Kedua, ternyata makan tahu dan tempe setiap hari, efeknya juga tidak bagus, ya untuk kesehatan. Dikutip dari liputan6.com, bahwa makan tahu dan tempe setiap hari, tidak baik juga untuk kesehatan, apalagi bagi wanita. 

Menurut Janella Purcell -Ahli Naturopati dari Australia mengatakan bahwa produk yang berasal dari kedelai seperti tahu dan tempe merupakan makanan alami yang mengandung fitoestrogen, mampu mempengaruhi aktivitas estrogenik tubuh. 

Hormon ini dianggap menggangu fungsi normal estrogen, walaupun bila dimakan dalam jumlah cukup akan menjadi makanan sehat

ilustrasi tahu dan tempe | suara.com
ilustrasi tahu dan tempe | suara.com
Oleh karena itu, jika para wanita ingin agar ovariumnya sehat, dan meningkatkan kesehatan ovulasi. Maka, konsumsilah tahu dan tempe seminggu 2-3 kali saja, jangan setiap hari. Begitu, saran dari Janella Purcell.

Naiknya harga kedelai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun