Lakoni dengan bahagia
Kalimat ini tampak begitu mudah: lakoni dengan bahagia. Padahal dalam penerapannya di lapangan tetap membutuhkan komitmen, ketabahan, dan perjuangan yang dahsyat. Bagaimana tidak? Fisik seorang perempuan, dari arah mana pun dilihat. Tentu saja, tidak sekuat fisik laki-laki.Â
Selintas, mungkin akan muncul pemikiran, bagaimana bisa seorang perempuan dengan badan ringkih dan gerakan lemah gemulai menyelesaikan semua beban yang terbentang di depan kehidupannya?
Namun, pengalaman membuktikan. Banyak kok, perempuan yang berhasil membesarkan anak-anaknya sendirian hingga berhasil.Â
Banyak kok perempuan yang bersinar di bidang pekerjaan yang kasar dan berat. Padahal, pada umumnya pekerjaan itu dikuasai oleh jenis kelamin laki-laki. Umpamanya sebagai sopir kendaraan besar, bekerja di laut, menjadi pilot, dan sebagainya.
Saya yakin dan percaya bahwa perempuan itu, baik ia sebagai ibu bekerja, maupun sebagai ibu rumah tangga biasa. Dia akan mampu melakoni semua perannya dengan baik dan bahagia jika ada dorongan, motivasi, penghargaan, dan apresiasi dari lingkungan sekitarnya.Â
So, untuk semua ibu yang ada di jagat raya. Lakoni peranmu dengan bahagia! (*)
#Dilema Ibu Bekerja
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI