Mohon tunggu...
istya rini
istya rini Mohon Tunggu... Guru - GURU

SAYA SEORANG GURU DISEBUAH SMK SWASTA, SAYA MENGAJAR MATA PELAJARAN PRODUK KREATIF KEWIRAUSAHAAN. HOBBY SAYA MEMBACA NOVEL DAN MEMASAK.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Best Practises "Meningkatkan Motivasi belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran PAPJDdM Materi Jurnal Penyesuaian di SMKS Pengudhi Luhur Karangrayung"

9 Februari 2024   22:58 Diperbarui: 12 Februari 2024   11:25 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tidak adanya relevansi kurikulum dengan kebutuhan dan minat siswa

Latar belakang ekonomi dan sosial budaya siswa

Sebagian besar siswa yang berekonomi lemah tidak mempunyai motivasi yang kuat untuk belajar dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi

Kemajuan teknologi dan informasi

Merasa kurang mampu terhadap mata pelajaran tertentu, seperti akuntansi, matematika, dan Bahasa Inggris.

Masalah pribadi siswa baik dengan orang tua, teman maupun dengan lingkungan sekitarnya.

 .          Menurut Nur Faizatun (2014:35) mengemukakan bahwa motivasi merupakan pendorong individu untuk melakukan suatu hal, termasuk belajar. Pendapat lain menjelaskan bahwa motivasi adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri peserta didik yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Kondisi lain peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran, selain itu dalam berdiskusi peserta didik masih memerlukan bimbingan secara langsung, beberapa peserta didik masih kurang aktif dan kurang percaya diri terhadap kemampuannya sehingga cenderung pasif dalam pembelajaran sehingga pendidik perlu menumbuhkan motivasi dan semangat  belajar peserta didik dalam proses pembelajaran.

Dalam hal ini solusi yang penulis lakukan untuk mengatasi penyebab masalah yang terdapat pada peserta didik terutama pada rendahnya motivasi belajar siswa pada  mata Pelajaran Praktikum Akuntansi Perusahaan jasa, dagangg dan manufaktur materi jurnal penyesuaian, penulis menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) sesuai dengan sintaknya dengan berbantuan media audiovisual dan web online sebagai media dalam mengerjakan posttest. Desta (2017:88) mengemukakan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning adalah salah satu model pembelajaran yang direkomendasikan dalam implementasi kurikulum 2013 karena model ini terbukti mampu menstimulasi kemampuan berfikir tingkat tinggi dengan perancangan masalah dalam konteks nyata.

Sufanti (2012:77) menyatakan bahwa media audiovisual merupakan salah satu media pembelajaran yang pemanfaatannya untuk dilihat dan didengar. Berdasarkan penulisan yang telah dilaksanakan, penulis memberikan saran bahwa media audiovisual tepat digunakan untuk proses pembelajaran khususnya menganalisis jurnal penyesuaian. Canva merupakan aplikasi online yang mempunyai beragam template serta fitur-fitur yang ada untuk membantu pendidik dan peserta didik dalam melakukan pembelajaran yang berbasis teknologi, keterampilan, kreativitas, dan manfaat lainnya. Tujuan pembelajaran pada praktik yang penulis lakukan adalah peserta didik mampu menganalisis jurnal penyesuaian dengan tepat dan teliti, dan peserta didik dapat mencatat ke lembar kerja dan mempresentasikannya secara benar dan mandiri.

Menurut Sanjaya (2007:218) kelebihan penggunaan model PBL dalam proses pembelajaran yaitu, menantang kemampuan peserta didik serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru, meningkatkan motivasi dan aktivitas pembelajaran peserta didik, membantu peserta didik dalam mentransfer pengetahuan untuk memahami masalah dunia nyata, mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru, memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata, dan memudahkan peserta didik dalam menguasai konsep-konsep yang dipelajari guna memecahkan masalah dunia nyata.

Menurut Sanjaya (2007:218) kelemahan model PBL dalam proses pembelajaran yaitu, apabila peserta didik tidak memiliki niat atau tidak memiliki kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan maka peserta didik akan merasa enggan untuk mencobanya, dan untuk sebagian peserta didik beranggapan bahwa tanpa pemahaman mengenai materi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah, mengapa peserta didik harus memecahkan masalah yang sedang dipelajari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun