aku kamu jadi kayag gini,” “Ssst....sudah tidak apa-apa kog Lin. Sekarang aku mau ngasih kamu sesuatu...” Kevin
mengeluarkan sesuatu dari dalam ranselnya. “Lin, selamat hari valentine yah, mau khan kamu jadi cinta pertama
dan terakhirku,” kata Kevin yang memberikan kotak coklat berbentuk hati kepada Lina. “Jadi...selama
ini...yang...” kata Lina terbata-bata sambil mengeluarkan air mata yang cukup deras. “Cup...cup...cup...jangan
nangis dong Lin. Iya, memang aku yang tiap hari ngasi surat itu ke kamu. Sebenarnya sudah dari dulu aku pingin
bilang ke kamu, tapi aku susah tuk bilang langsung. Sekarang mau kan kamu jadi cinta pertama dan terakhirku?”
kata Kevin sambil menghapus air mata Lina. Lina pun hanya mengangguk tanda Ia mau jadi pacar Kevin. Kevin
tersenyum lalu memberikan coklat itu kepada Lina. “Te...r...ima ka...sih yah...peri ...ha...t...iku” kata Kevin
sambil terbata-bata dan akhirnya menutup mata sambil tersenyum. “Bertahan Vin, kamu pasti kuat. Ambulans
sedang memacu kecepatan penuh kok demi kamu . Bertahanlah demi aku,” kata Lina tanpa henti-hentinya
menangis. Tapi terlambat, Pendarahan yang terus terjadi pada otaknya membuat Kevin harus menghembuskan