Kuucap tahlil di mulutku, sementara di hatiku memohon keselamatan untuk ibu.
"Ya, Allah. Selamatkanlah Ibu bisikku dalam hati. Sementara kalimat tahlil kubisikkan tiada putus di telinga ibu.
Akhirnya detak jantung ibu kembali, dan monitor menunjukkan angka-angka yang kembali normal.
Mata ibu masih tetap terpejam. Kondisinya sudah normal. Aku segera menelepon kakak dan kakak ipar yang baru sampai rumah langsung kembali lagi.
Setelah itu kami bersama-sama mendoakan ibu dan membaca surat Yasin.
Kakakku segera menghubungi semua adikku.
Esoknya adikku yang dari Bandung sampai ke rumah sakit dan segera mendatangi ibu.
Awalnya dokter ingin mengajak kami membicarakan kondisi ibu, tapi entah kenapa tidak jadi dan justru menghindar setiap kali kami datangi.
Kondisi ibu belum stabil, masih naik turun.
Pada hari Jumat kondisi Ibu sempat membaik, membuat kami berbesar hati atas kesembuhan ibu.
Sabtu pagi, 24 Desember 2022. Aku pulang ke rumah Ibu, sementara adik dan kakakku menunggu.