Aku menggendong si bungsu, ayah menggendong si sulung.Â
Kondisi gerbong betul-betul penuh. Berdiri dan nyaris tidak bisa bergerak.Â
Ealah, seorang perempuan pedagang asongan dengan baskom di kepalanya nekat menerobos kerumunan penumpang yang berdiri di sela kursi.Â
Dengan seenaknya dia menawarkan dagangan dan menabrak-nabrak penumpang, menyelusup dan menginjak sana sini tidak peduli. Yang penting dagangan laku.Â
Sepertinya memang dagangannya laris, buah-buahan, gorengan, nasi bungkus dan minuman botol atau malah dikemas plastik.Â
Teriakan penumpang yang tersenggol dan terinjak tidak dia pedulikan.Â
"Tang!!! Pinggiran baskom memukul kepala si sulung yang langsung menangis keras.Â
Ayah langsung emosi. Perempuan pedagang asongan nyaris dijotosnya.Â
Perempuan itu bukannya minta maaf malah ngomong pedas, yang intinya memang kondisinya begitu. Tersenggol itu biasa. Tentu saja ayah langsung naik pitam.
Seorang laki-laki berbadan besar berteriak.Â
" Hai, mau diapain istriku? " Hampir saja berbaku hantam dengan ayah. Beruntung laki-laki itu bersitatap denganku yang reflek memegang tangan ayah. Sepertinya dia luluh melihat aku dan ayah sama-sama menggendong balita.Â