Tapi pada dasarnya semua lauk bisa digunakan, karena intinya nasi megono adalah nadi yang rasanya sudah gurih, karena urap/ kluban yang dikukus di atas nasi, bumbunya ikut meresap ke dalam nasi.Â
Saat membaca variannya, tertulis :
Variasi: Megono Pekalongan, Megono Wonosobo, Megono Temanggung.Â
Saya heran, kenapa Megono Purworejo tidak ada?Â
Padahal sejak saya kecil sudah kenal jenis nasi ini. Aroma dan rasanyapun masih setia bergelayut dalam ingatan.
Rasa khas urap yang dikukus. Mungkin tampilannya tidak cantik, karena pucat, dan teksturnyapun lembek karena overcook.Â
Namun, bagaimanapun juga, menurut saya, nasi megono adalah kuliner yang lezat. Sensasi rasanya membuat sego megono selalu diingat.Â
Dilansir dari p2k.stekom.ac.id,Nasi Megono khas Pekalongan, sebagai berikut:
Nilai sejarah dan budaya mengawali terciptanya nasi megono sebagai hidangan tang dipersembahkan rakyat untuk para pejuang.
 Megono berasal dari kata bahasa Jawa mergo(karena) dan ono (ada).
 Diawali pasukan Kesultanan Mataram di bawah pimpinan Bahureksa yang hendak berperang melawan VOC di Batavia pada tahun 1628.Â
Tidak ada salahnya mencicipi dan mengulas nasi megono saat peringatan HUT 78 RI.Â