"Istri tak berguna. Aku tidak butuh, istri yang tak patuh! "
Laksmi hanya terdiam. Ada nyeri yang berdenyut di bagian hati terdalam.Â
Selalu begitu. Selalu salah. Sebagai orang yang sadar kesehatan jiwa, dia merasa hal seperti ini tak boleh dibiarkan. Tapi apa yang harus dilakukan?Â
Padahal dirinya sudah melakukan persis apa yang dikatakan laki-laki itu. Suaminya. Marah-marah yang tak jelas.
 Sebagai orang terpelajar, harusnya lelaki itu sadar kesehatan jiwa. Bukan hanya untuk dirinya, tapi untuk diri lelaki itu sendiri.Â
"Prang!!! Tutup panci yang dilempar dengan kekuatan 100 mbps. Eh.. Bukan. Memangnya internet.Â
Meluncur dengan kecepatan 250 km/jam, seperti pukulan smash Taufik Hidayat.Â
 Menghunjam keras di lantai yang penuh keropeng.Â
Penyok dan penyet teronggok di samping tabung gas 12 kg yang tak pernah terisi.
 Mungkin sebentar lagi harus terpaksa diisi karena gas melon 3 kg sedang langka dan susah didapat.Â