Kepiting dan sea food lainnya biasanya dianggap sebagai makanan pemicu tingginya kolesterol.Â
Mungkin jarang orang yang suka mengonsumsi kepiting, karena berbagai alasan.Â
Meski banyak juga yang sangat menggemari sea food yang satu ini.Â
"Dek, kepitingnya kok capitnya hilang satu? "
"Masak? "
"Iya ini! " Suamiku mengacungkan kepiting yang capitnya hilang satu.Â
"Hemmm.. Iya, tadi habis direbus kuicipi sedikit kakinya. Ternyata enak dan bikin penasaran, jadi kupatahkan capitnya. Lalu... Kreeek! Kuremukkan cangkangnya, dan kuseruput daging capitnya. Hihihi"
"Oalah.pantesan tadi kupanggil diam saja. Ternyata lagi asyik mencicipi daging kepiting,lagi .. lagi.. dan lagi! "
"Hehehe, "aku cuma nyengir.Â
Suamiku memang tergila-gila pada kepiting, tapi di sini susah mendapatkannya. Kalau aku sih cuma menemani suami makan kepiting. Tapi habisnya lebih banyak. Eh...Â
Tapi, sebelum membahas lebih lanjut, kita cari tahu dulu, ya. Apakah kepiting halal?Â
Apakah Kepiting Halal?Â
Menurut Buya Yahya, Semua binatang laut halal, termasuk kepiting.Â
Tetapi Kepiting darat yang hidup di 2 alam hukumnya haram.Â
Sedang madzab Hanafi dan Syafi'i mengharamkan kepiting, sebab dianggap menjijikkan, dan hewan laut yang dihalalkan hanya ikan.Â
Namun seperti dikutip dari detik food, menurut Dr. Soelistiono Dosen Perikanan Dan Ilmu Kelautan IPB, kepiting termasuk hewan air karena bernafas dengan insang.Â
Kepiting tidak pernah bertelur di darat, tapi di air karena membutuhkan oksigen dan air untuk kelangsungan hidupnya.Â
Untuk itu Badan Fatwa MUI memberikan sertifikat produk halal untuk kepiting dan olahannya sejauh tidak beracun dan tidak membahayakan hidup manusia.Â
Lalu, sebenarnya Kepiting itu apa?Â
Menurut Wikipedia :
Kepiting adalah hewan kelompok udang-udangan (crustascea) berkaki 10,bercangkang keras dari kitin, dari bangsa Brachyura yang bersenjatakan capit.Â
Kepiting
Nama ilmiah: Brachyura
Filum: Arthropoda
Kelas: Malacostraca
Kerajaan: Animalia
Infraordo: Brachyura L
Ada beberapa jenis kepitingdari di dunia seperti dilansir dari idntimes.com:Â
2. Kepiting batu FloridaÂ
 3. Kepiting cangkang lunakÂ
4. Kepiting biru MarylandÂ
5. Kepiting salju.Â
Di Indonesia, kepiting yang banyak dikonsumsi adalah kepiting bakau.Â
Menurut resepkoki. com, kepiting bakau memiliki ciri-ciri :
1.Tekstur yang lembut dan rasa manis natural.Â
Kebetulan kepiting yang saya masak adalah kepiting bakau. Kepiting ini rasanya gurih meski hanya direbus tanpa tambahan apapun. Rasanyapun ada manis-manisnya dengan tekstur lunak dan lembut. Mungkin mirip dengan kepiting dungeness atau kepiting biru Florida.Â
2. Dagingnya tebal dibanding Jenis kepiting lain.Â
3. Kepiting bakau banyak terdapat di hutan bakau di tepi pantai.Â
4. Jenis seafood ini tetap enak diolah dengan metode memasak apapun, seperti diolah menjadi Chinese food.Â
5. Saat dimasak, kepiting bakau berwarna biru keunguan sampai oranye.Â
Kebetulan saya mendapat kepiting bakau yang tidak terlalu besar, hanya berisi 7 ekor perkilonya dengan harga 80 ribu di Pasar tradisional yang diambil dari tambak air payau.Â
Kepiting merupakan hewan laut yang tidak berdarah, sehingga tidak perlu disembelih.Â
Untuk pengolahan awal, kepiting bakau bisa dimasukkan dalam air mendidih dan dibiarkan matang selama 9 menit. Semakin besar semakin lama, sekitar 15 menit.Â
Setelahnya bisa diolah dalam hidangan Chinese food.Â
Seafood seperti udang, cumi dan kepiting bisa memicu kolesterol tinggi.Â
Dilansir dari halodoc. com :Â
Ternyata daging kepiting mengandung tinggi protein, dengan lemak dan kalori yang rendah.
Dalam satu porsi kepiting atau 85 gram daging mentah kepiting terdapat 84 mg kolesterol yang masih aman jika dikonsumsi sehari-hari.Â
Bahkan menurut dokter Verawati dalam program acara Ayo Hidup Sehat, tvOne.
"Kandungan lemak jenuh kepiting juga rendah sehingga aman untuk penderita kolesterol tinggi. "
Mengonsumsi seafood tanpa batasan, bisa memicu kolesterol tinggi.
Meski seafood juga menyehatkan karena tinggi kandungan omega-3 nya, tapi untuk mengonsumsi seafood termasuk kepiting, kita perlu memperhatikan beberapa hal, seperti anjuran halodoc. com :
1. Batasi porsinya.Â
Menurut American Heart Association, konsumsi kolesterol yang dianjurkan tidak lebih dari 300 miligram/hari.
Seafood yang diijinkan sekitar 8 ons dalam seminggu, dengan jumlah kalori total 226 miligram.Â
Jika melebihi batas dan kolesterol menumpuk dalam pembuluh darah, bisa menyebabkan penyakit jantung dan stroke.Â
2. Masak dengan cara sehat
Seafood tidak dianjurkan dimasak dengan cara digoreng.Â
Memasak seafood dengan cara digoreng bisa meningkatkan kadar lemak trans dalam tubuh.Â
Untuk itu seafood sebaiknya direbus, dikukus, di tim, dipanggang, atau ditumis dengan sedikit minyak.Â
3. Memasak menggunakan rempah-rempah.Â
Memasak seafood tidak perlu menambahkan banyak garam dapur karena rasanya sudah gurih.Â
Beberapa jenis rempah bisa ditambahkan seperti jahe, bawang putih dan merica.Â
Dilansir dari WebMD, bawang putih bahkan diklaim mampu menurunkan kolesterol jahat dan trigliserida hingga 20 milligram per desiliter.Â
4. Tambahkan perasan jeruk lemon
Kandungan vitamin C dan flavonoid dalam jeruk nipis, dapat mengurangi rasa dan aroma amis. Â
Di samping itu juga menurunkan kadar kolesterol jahat dan trigliserida.
 Perasaan jeruk nipis juga menambah kelezatan masakan, baik sup, ikan, cumi, udang bakar,bahkan kepiting rebus.Â
5. Konsumsi makanan berserat juga.
Â
Biasanya, paket makan di restoran seafood, tersedia sayur mayur juga.Â
Jika di rumah, kita bisa menyediakan tahu dan tempe sebagai pendamping lauk seafood.Â
Tak lupa di meja makan selalu sedia buah-buahan.
Hal ini karena serat dapat membantu menurunkan kolesterol dengan mengikat asam empedu.
 Tahu dan tempe juga bisa menjadi opsi teman makan seafood. Kandungan protein dari kacang kedelai dapat mencegah penyakit jantung koroner.
 Buah-buahan juga bisa dijadikan pelengkap dessert  atau cuci mulut setelah mengonsumsi seafood.Â
Kebetulan saya kemarin memasak kepiting kuah merah dengan terong rebus.Â
Jika berminat, silakan disimak dan dipraktekkan resepnya.Â
Resep ini terasa gurih dan kental tanpa santan, karena saya menambahkan kemiri sebagai bumbunya.Â
Bahan :
1. 3/4 kg kepiting, bersihkan dan rebus 9 menit, buang airnya. Kucuri jeruk nipis, diamkan sebentar.Â
2. 1/2 kg terong, potong memanjang, rebus 1/2 matang.Â
Bumbu :
- 5 butir bawang merah
- 7 butir bawang putih
- sepotong jahe
- 3 butir kemiri
Tumbuk kasar bumbu di atas di atas dihaluskan.Â
- 5 buah cabe merah, potong kasar.Â
-5 buah cabe rawit, potong kasar
- 1 buah tomat merah berukuran sedang, potong kasar.Â
- sesendok teh garam
-sesendok makan gula pasir
-seruas laos, geprek.Â
- 2 lembar daun jeruk, 2 lembar daun Salam.Â
-2 gelas air
Cara Membuat :
1. Tumis bumbu yg sudah ditumbuk kasar sampai harum.Â
2. Tambahkan cabe merah, cabe rawit dan tomat sampai layu.Â
3. Tambahkan segelas air.Â
4. Blender sampai halus, kental berbusa.Â
5. Tambahkan segelas air lagi sambil membersihkan sisa bumbu dalam gelas blender.Â
6.Panaskan di panji/wajan sampai mendidih.Â
7. Tambahkan daun dalam, daun jeruk dan laos.
8. Masukkan kepiting yang telah direbus. Bolak balik sampai bumbu meresap.Â
Matikan api.Â
Kepiting kuah merah bisa dihidangkan dengan lontong yang disiram kuah merah.Â
Selamat mencoba.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H