Pernah saya sangat sebal, jengkel, tersinggung, terluka dan semua perasaan tak nyaman yang disebabkan seseorang.Â
Apakah itu membuat saya benci setengah mati?Â
Iya sih. Hehehe.Â
Tapi saat emosi dan kemarahan mereda, perasaan saya justru berubah jadi kasihan.Â
-Bagaimana bisa ada orang seburuk itu?Â
-Bagaimana bisa ada orang yang memandang rendah dan melecehkan martabat orang lain, padahal dalam pandangan saya, dia jauh lebih buruk.Â
-Saat berusaha mengingat si "big enemy" itu justru berakhir dengan istighfar dari mulut saya.Â
Bagaimana bisa dalam pandangan saya orang itu justru penuh cela dan kekurangan, tanpa ada kebaikannya.Â
Astaghfirullah!Â
Kalau sudah sampai tahap itu, maka saya harus segera sadar. Justru ego, pikiran dan nalar saya yang sedang berada di titik terburuk.Â
Adakah orang yang hanya mempunyai keburukan tanpa kebaikan?Â