Memasuki gerbang tol, hawa dingin semakin menusuk. Entah karena cuaca yang mengandung kelembaban tinggi, atau AC mobil yang terlalu dingin.Â
Privilese mendapat akses khusus dalam jalan bebas hambatan ini tentu sangat memudahkan, menyenangkan dan layak dinikmati.Â
Meski untuk itu perlu merogoh kocek ratusan ribu.Â
Suasana sepi, langit terlihat gelap kelabu.Â
Mobil melaju dengan kecepatan di atas 100 km/jam. Serasa penyewa tunggal jalan tol, karena jalan begitu sepi.
Suasana agak berkabut meski pandangan luas tak terhalang.Â
Tetap harus hati-hati. Jangan sampai lengah. Satu dua mobil melesat dengan kecepatan tinggi.Â
Alhamdulillah, akhirnya bisa keluar dari gerbang tol Krian.Â
Yang mengejutkan sekaligus menggembirakan, ternyata lokasi makam mbah Djoko yang akan kami tuju hanya memakan waktu belasan menit dari gerbang tol, menurut google Maps.Â
Biasanya kami nyekar ke Surabaya dulu tempat almarhum bapak mertua dan semua saudara suami dimakamkan.Â