Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Nyekar, Perjalanan Spiritual?

23 Maret 2023   13:56 Diperbarui: 23 Maret 2023   14:42 2869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan bebas hambatan dengan privilese karena membayar (dokpri) 

Felix juga menjelaskan, bahwa privilese dalam kasus keistimewaan mendapat tempat pemakaman seperti  itu adalah privilese yang didapat karena kelahiran (ascribed). 

Perjalanan berlanjut ke Makam Almarhum bapak Mertua di Makam tembok Surabaya. 

Awalnya ingin sekalian mengajak istri dan anak-anak almarhum adik ipar untuk ikut nyekar. 

Ternyata mereka sudah nyekar duluan hari minggu yang lalu. Akhirnya kami mampir saja, sambil istirahat sejenak. 

Suami yang menyetir dari Madiun ke Surabaya sepertinya terlihat lelah. 

Makam tembok Surabaya sangat luas. Lumayan menguras tenaga untuk berjalan kaki menuju lokasi Makam Almarhum bapak mertua, dan saudara-saudara suami. 

"Tidak usah membawa tas, Dek! " Kata suamiku. 

"Lha nanti kalau butuh uang gimana, dompetnya ada di tas! "

"Nggaklah.Bunganya sudah dibeli, kan? "

"Tempatnya juga baru dibersihkan, 3 hari yang lalu. Tidak perlu bersih-bersih. Tinggal nyekar saja! "

"Ya sudah! " Kusimpan tas di tempat aman di mobil. Aku hanya membawa HP dan bunga untuk nyekar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun