Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Nyekar, Perjalanan Spiritual?

23 Maret 2023   13:56 Diperbarui: 23 Maret 2023   14:42 2869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makam tembok Surabaya (dokpri) 

Memasuki gerbang tol, hawa dingin semakin menusuk. Entah karena cuaca yang mengandung kelembaban tinggi, atau AC mobil yang terlalu dingin. 

Privilese mendapat akses khusus dalam jalan bebas hambatan ini tentu sangat memudahkan, menyenangkan dan layak dinikmati. 

Meski untuk itu perlu merogoh kocek ratusan ribu. 

Suasana sepi, langit terlihat gelap kelabu. 

Mobil melaju dengan kecepatan di atas 100 km/jam. Serasa penyewa tunggal jalan tol, karena jalan begitu sepi.

Jalan bebas hambatan dengan privilese karena membayar (dokpri) 
Jalan bebas hambatan dengan privilese karena membayar (dokpri) 

Suasana agak berkabut meski pandangan luas tak terhalang. 

Tetap harus hati-hati. Jangan sampai lengah. Satu dua mobil melesat dengan kecepatan tinggi. 

Alhamdulillah, akhirnya bisa keluar dari gerbang tol Krian. 

Yang mengejutkan sekaligus menggembirakan, ternyata lokasi makam mbah Djoko yang akan kami tuju hanya memakan waktu belasan menit dari gerbang tol, menurut google Maps. 

Biasanya kami nyekar ke Surabaya dulu tempat almarhum bapak mertua dan semua saudara suami dimakamkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun