Sedang di pasar Prambon ini, dalam satu paket, terdapat bunga pacar china berwarna merah terang, mawar merah dan putih yang sudah rontok, serta bunga kenanga dan irisan daun pandan.Â
Irisan daun pandan ini menguarkan wangi khas yang identik dengan nyekar.Â
Sampai di lokasi ada beberapa keluarga yang juga sedang nyekar.Â
"Itu saudara-saudara semua? "Tanyaku pada suami.Â
" Nggak ada yang kenal! " Jawab suamiku.Â
Aku meringis. Padahal menurut keterangan suami, ini adalah makam keluarga. Kenapa tidak saling kenal?Â
Padahal, kalau aku ziarah ke makam desa di kampung halamanku, biasanya pasti ada yang kenal, meski bukan keluarga.Â
Di Makam Mbah Joko ini, hanya orang dengan privilese tertentu yang bisa dimakamkan. Termasuk almarhumah Ibu Mertua. Tidak semua orang bisa dimakamkan di sini.Â
Menurut Dr. Felix Sitorus, seorang sosiolog pedesaan dan pertanian, "Privilese sosial itu adalah hak istimewa yang lekat pada status sosial eksklusif yang disandang individu dalam masyarakat tertentu"
Selanjutnya, dalam Artikel Utama di Kompasiana, yang bertajuk  "Privilese, Kesadaran Palsu, dan Kemiskinan Sosial pada Kelas Menengah Indonesia",