Duh, kenapa gelap? Yang terang cuma satu toko, itu jelas bukan warung makan. Lainnya tutup. Pintu-pintunya pada digembok.Â
Akhirnya aku turun di dekat angkringan, dan berbalik arah mengamati kios satu persatu.Â
Kudatangi kios yang sedang buka dan lampunya terangÂ
Ya ampuuun.. Ternyata warung rica-rica belut kemanginya tutup. Dasar penduduk +62, tahu jelas-jelas tutup, aku masih juga bertanya pada toko sebelah yang buka.Â
"Warung belutnya tutup, Mas? "
"Tutup, Bu! " Bukanya besok! "
"Terimakasih, Mas! "
Kuberbalik ke tempat suamiku menunggu.Â
"Tutup, Mas! " Tapi kayaknya di Pagotan ada. Kalau nggak salah, dekat Masjid Trowong. Nanti deh, dicari. Apa balik aja beli bebek di warung tenda? "
"Cari belut saja. Bosen makan bebek terus!"
 "Ya, sudah. Ayok! "