Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Dawet Jabung, Dawet Sala(h) dan Ramingkem

21 Juli 2022   21:25 Diperbarui: 21 Juli 2022   21:38 1164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mbak Widji, penjual dawet Sala(h) di jalan Kebonsari - Krandegan (dokpri)

"Masak sih ini dawet jabung? "

Manisnya sirup gula dan santan dengan filling tape ketan,  janggelan(cincau hitam) cendol dari tepung tapioka dan batu es membuat tenggorokan saya terasa segar. 

Tapi dawet jabung yang saya kenal sepertinya tidak seperti ini. 

Tak terasa mangkok dawet dari kreweng(tanah liat) ini sudah kosong. 

Dawet sala(h). Terdiri dari santan, sirup gula, janggelan(cincau hitam), cendol dan tape ketan (dokpri) 
Dawet sala(h). Terdiri dari santan, sirup gula, janggelan(cincau hitam), cendol dan tape ketan (dokpri) 

"Sudah, Mbak! " Aku menghampiri penjualnya. 

"Cuma dawet saja, Bu? "

"Iya, mbak, " Jawabku. Di meja tadi sebenarnya tersedia gorengan juga, tapi aku tak mengambilnya karena sedang pengin yang segar-segar dan lagi tidak berminat makan gorengan. 

"Empat ribu saja, Bu! " Jawab penjualnya. 

"Murah, batinku. 

" Ini dawet jabung ya, Mbak? "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun