"Masak sih ini dawet jabung? "
Manisnya sirup gula dan santan dengan filling tape ketan, Â janggelan(cincau hitam) cendol dari tepung tapioka dan batu es membuat tenggorokan saya terasa segar.Â
Tapi dawet jabung yang saya kenal sepertinya tidak seperti ini.Â
Tak terasa mangkok dawet dari kreweng(tanah liat) ini sudah kosong.Â
"Sudah, Mbak! " Aku menghampiri penjualnya.Â
"Cuma dawet saja, Bu? "
"Iya, mbak, " Jawabku. Di meja tadi sebenarnya tersedia gorengan juga, tapi aku tak mengambilnya karena sedang pengin yang segar-segar dan lagi tidak berminat makan gorengan.Â
"Empat ribu saja, Bu! " Jawab penjualnya.Â
"Murah, batinku.Â
" Ini dawet jabung ya, Mbak? "
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!