Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sehangat Mentari Bromo

24 Maret 2022   17:43 Diperbarui: 25 Maret 2022   10:02 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Iya, tapi habis subuh. "

"Kita bisa bareng kalau kamu mau, "

"Aku mau jalan kaki, " Balas Cheetah. 

"Aku juga. Pernah naik jip  waktu berombongan. Kalau sendiri lebih enak jalan kaki, sambil menikmati kerlap-kerlip bintang, "

Cheetah tersenyum. Laki-laki melankolis, bisiknya dalam hati. Tentu saja Sam tak bisa mendengar kata hatinya. 

"Aku pernah naik kuda ke kawah ," kata Cheetah. 

"Yang bener? " Samuel membelalakkan matanya. Cheetah hanya mengangguk. Dia tak ingin bercerita kalau kudanya berulah dan dia hampir tersungkur dan terlempar ala rodeo menjinakkan kuda. 

Mereka ngobrol di beranda kamar yang dilengkapi meja dan kursi, sampai malam mulai larut. 

"Oke, sebaiknya kita tidur cepat, biar besok tak terlambat., "

"Baiklah, have a nice dream Cie, " Sam mempersilakan Cheetah tidur, dan kembali ke kamarnya sendiri. Selisih tiga kamar dari kamar Cheetah, tapi masih satu deret. 

Cheetah sudah siap dengan kostumnya selepas subuh. Kaos tangan, jaket tebal, celana panjang lengkap dengan kaos kaki, sepatu kets dan topi rajut yang menutup sampai telinga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun