"Semar, Mbah....! "
Tiba-tiba terasa tengkuk ku dipukul membuatku pusing terhuyung-huyung.Â
Hoek.. Hoek.. Hoek... Aku mengalami muntah yang hebat. Dari mulutku keluar gendruwo, jin, kuntilanak, tuyul dan wewe gombel.Â
"Mbah... Aku perempuan, kembalikan wujud asliku! "
Aku berteriak panik ketika bayangan itu hampir lenyap, sementara wujudku masih semar berwajah aku.Â
"Wujudmu akan kembali kalau kamu sudah pandai memasak dan menjahit,"
 Mbah Semar terkekeh-kekeh, pelan-pelan suaranya menghilang.Â
Bayangan di wajahku tetap menampilkan wajahku dengan wujud semar, tapi aku pede saja berselfi ria.Â
Aku kembali muntah muntah tak karuan. Mual atas kenarsisanku sendiri. Hahaha...Â
Cerpen ini hasil dari imaginasi dan kehaluan semata, tidak perlu dibahas dan diperdebatkan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H