"Pertama, kamu telah mempergunakan namaku tanpa ijin. Siapa namamu di dunia maya? "
"Pib, Mbah."
"Apa artinya? "
"Is, mbah! "
Nah, itu.... Is di dunia maya. Ismaya. Itu namaku. Enak saja kamu memanfaatkanku.Â
"Ampun mbah, saya nggak sengaja. Nanti saya ganti nama.Â
" Bukan itu saja. Kamu masih menggangguku dan membuntutiku. Kamu kuliah di mana? "
"Universitas Semar, mbah. Sebelas Maret"
"Nah, itu kelancanganmu  yang lain. Kampus itu diperuntukkan buat orang yang berdedikasi tinggi dan profesional. Tidak suka Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Buat orang-orang hebat yang merdeka Tapi suka bekerja keras, bukan orang yang pemalas dan seenaknya seperti kamu. "
"Ampun, Mbah. Kalau itu sudah terlanjur. Tapi saya akan berusaha menjaga kehormatan almamater, Mbah! "
Tapi ada satu hal lagi yang membuatmu tak bisa lepas dari kutukan semar. Membuatmu harus jadi penerus ku dan meneladani sikapku. Berapa tanggal lahirmu? "