Mohon tunggu...
Kelana Swandani
Kelana Swandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kutukan Semar

17 Maret 2022   10:50 Diperbarui: 18 Maret 2022   13:59 758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Astaghfirullah...! " Aku beristighfar. Tapi tangan kaki dan tubuhku terasa kaku tak bisa digerakkan. Aku komat kamit membaca Ayat kursi, alfatihah, dan surat apa saja yang kuingat. Membuat jiwaku tenang, dan ketakutanku memudar. Menyadarkanku ada zat yang maha segalanya, untuk apa aku takut pada fenomena yang tak kan luput dari ijinNya? 

"Doa pengusir setan yang kamu ucapkan tak mempan, karena aku bukan jin jahat, "

Pantulan di cermin itu menyeringai. 

Aku tersenyum. Bayangan itu tersenyum. Pelan-pelan wajahnya menyerupaiku. Tapi kenapa masih berwujud semar? 

Semar in action
Semar in action

"Is... " Terdengar suara seperti suaraku. Tapi bukan suaraku, karena memanggil namaku. Kutenangkan hati dan pikiranku, berusaha masuk dalam permainan ini agar logika dan kewarasanku tak hilang. Aku harus tetap sadar. 

"Dalem, Mbah...! " Kuikuti kegilaan ini. Kubayangkan wajah semar yang tua dan bijaksana. Jadi kupanggil Mbah. 

" Kamu harus dihukum karena sembrono dan tidak tahu adab, "

"Kenapa Mbah? " Tanyaku heran. 

"Kamu telah melanggar pantangan, jadi harus mempertanggungjawabkan akibatnya. Karena kamu selalu mencolek dan menjawil eksistensiku, "

"Maksudnya apa Mbah? " Aku semakin tak mengerti. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun