Ikan nila memiliki jumlah asam lemak omega-3 yang lebih tinggi daripada daging lain termasuk ayam, dan sapi. Asam lemak omega 3 penting untuk pertumbuhan dan perkembangan fungsi otak.
Ikan nila memiliki asam lemak omega 6 esensial dan kaya akan vitamin D, B12, dan B6.
Vitamin B12 sangat penting untuk fungsi syaraf. Kemudian, B6 sangat penting untuk membantu metabolisme lemak dan protein dan vitamin D penting untuk kekebalan tubuh.Â
Kandungan selenium yang terdapat pada ikan nila dapat mencegah proses penuaan dini dan dinilai baik untuk elastisitas kulit.Â
Memperbanyak konsumsi ikan nila dapat menstimulasi kebutuhan akan kandungan vitamin C dan E pada tubuh.Â
Ikan nila memiliki kandungan protein hewani yang cukup tinggi. Protein hewani sendiri memang sangat dibutuhkan untuk perkembangan sel, otot, organ, serta membran sehingga sangat cocok untuk mendukung tumbuh kembang anak.
Dengan kandungan protein yang tinggi dan kandungan lemak serta kalori yang rendah membuat ikan nila sangat cocok dikonsumsi bagi Anda yang sedang menjalani program diet untuk menurunkan berat badan.
Meski ikan nila ini mempunyai daya adaptasi yang tinggi dan daya tahan tubuh yang bagus, pada kenyataannya banyak peternak nila yang mengeluhkan jumlah kematian ikan nila yang tinggi.Â
Bahkan ikan nila tetangga saya pernah sehari mati sampai 100 ekor lebih. Mungkin karena kepadatannya terlalu tinggi.Â
Di samping itu, ikan nila bukanlah ikan yang sanggup bertahan di kolam yang kotor dan berlumpur seperti lele, sebab ikan nila ini suka berenang-renang di permukaan air yang jernih.Â
Untuk itu, berdasarkan pengalaman dan sedikit rekomendasi dari literasi yang ada, saya mencoba memberikan tips memelihara ikan nila :
- Pilihlah bibit yang bagus, yang sehat, lincah, dan banyak bergerak.Â
- Sesuaikan kepadatan populasinya.Â
- Sumber air dan pembuangan yang kontinyu.
- Berikan tumbuhan air, seperti hydrilla dan paku air (Azolla pinnata)Â Tumbuhan ini bisa menjaga kejernihan air, sekaligus sebagai suplai pakan nabati bagi ikan nila. Tapi kendalikan populasinya, kira-kira maksimal 15 % dari luas kolam, jangan sampai menutupi permukaan, karena bisa mengganggu pasokan oksigen dan gerakan ikan nila yang suka berenang di permukaan air.Â
- Kurangi jumlah pakan (pelet). Pelet yang berlebihan bisa memperburuk kondisi air yang mengganggu kesehatan ikan nila. Apalagi dengan adanya tumbuhan air, separuh kebutuhan pakan telah tercukupi.Â