3. Ketidakstabilan politik, seperti kekerasan atau ketidakpastian politik, atau kepemimpinan yang buruk dapat menghambat pencapaian tujuan pembangunan yang adil dan menciptakan iklim yang tidak kondusif bagi pertumbuhan ekonomi.
4. Ketidaksetaraan dalam Pengelolaan Sumber Daya: Kebijakan politik yang tidak adil sering kali menyebabkan kesenjangan dalam distribusi kekayaan dan sumber daya alam. Mungkin terdapat kesenjangan ekonomi yang signifikan sebagai akibat dari beberapa kelompok atau daerah yang menerima perhatian politik lebih besar daripada yang lain.
5. Struktur dan Sistem Politik: Kebutuhan dan ambisi masyarakat miskin sering kali diabaikan oleh rezim politik yang otoriter atau eksklusif. Sementara itu, karena pengambilan keputusan politik tidak jelas dan tidak dapat dipertanggungjawabkan, demokrasi yang lemah atau tidak berfungsi dapat menghambat kemajuan sosial dan ekonomi.
   2. Ekonomi
      Penyebab masalah sosial dilihat dari segi ekonomi terdapat beberapa, diantaranya:
1. Ketidaksetaraan pendapatan: Karena distribusi pendapatan yang tidak merata di masyarakat, banyak orang dan keluarga yang terus hidup dalam kemiskinan sementara sebagian besar kekayaan terkonsentrasi pada beberapa kelompok. Kemiskinan diperparah oleh kesenjangan ekonomi ini.
2. Tingkat Pengangguran yang Tinggi: Salah satu penyebab utama kemiskinan adalah tingkat pengangguran yang tinggi. Keluarga atau individu merasa sulit untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, perawatan kesehatan, dan pendidikan ketika mereka tidak memiliki sumber pendapatan yang dapat diandalkan dan pekerjaan yang aman.
3. Kurangnya Pendidikan dan Keterampilan: Prospek seseorang untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan mendapatkan lebih banyak uang terhambat oleh kurangnya pendidikan dan keterampilan. Orang sering terjebak dalam lingkaran kemiskinan jika mereka tidak memiliki akses yang memadai ke pendidikan berkualitas tinggi.
4. Fluktuasi Ekonomi: Banyak orang dapat kehilangan pekerjaan atau pendapatan mereka sebagai akibat dari krisis ekonomi seperti resesi atau inflasi yang tinggi. Biaya hidup untuk keluarga berpenghasilan rendah juga dapat meningkat sebagai respons terhadap perubahan harga produk dan layanan seperti makanan dan listrik.
5. Pekerjaan di Sektor Informal: Sejumlah besar orang miskin terkungkung dalam pekerjaan bergaji rendah dan tidak menentu di sektor informal yang tidak memiliki perlindungan sosial. Pekerja di pekerjaan tidak resmi ini tidak cukup terlindungi untuk keluar dari kemiskinan.
6. Terbatasnya Akses ke Sumber Daya Ekonomi: Kemampuan seseorang atau keluarga untuk meningkatkan taraf hidup dan keluar dari kemiskinan dapat terhambat oleh terbatasnya akses terhadap sumber daya ekonomi, seperti kredit, tanah, atau modal perusahaan.