Beberapa solusi dalam menyelesaikan kemiskinan dalam perspektif sosiologi dapat
     dilakukan melalui:
1. Pemberdayaan dan Penguatan Komunitas
Sosiologi menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat untuk keluar dari kemiskinan. Program pemberdayaan masyarakat berupaya meningkatkan jaringan sosial yang dapat mendukung masyarakat mengatasi kendala keuangan dan memberi masyarakat dan kelompok kemampuan lebih untuk menjalankan kehidupan mereka sendiri. Pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan, pengembangan keterampilan, dan kepemimpinan lokal dapat menumbuhkan persahabatan dan meningkatkan kapasitas mereka untuk mengatasi masalah sosial, seperti kemiskinan.
2. Pengurangan Ketimpangan Sosial dan Reformasi Struktural Sosial
Ketimpangan dalam distribusi peluang dan sumber daya sering kali merugikan masyarakat yang hidup dalam kemiskinan. Sosiologi mengajarkan bahwa penerapan perubahan struktural yang mengurangi ketimpangan dalam masyarakat sangat penting untuk mengatasi kemiskinan. Meningkatkan akses terhadap perumahan, pekerjaan, perawatan kesehatan, dan pendidikan adalah bagian dari hal ini. Kohesivitas sosial dan kemiskinan dapat dikurangi secara substansial dengan mempersempit kesenjangan kekayaan.
3. Kesadaran Sosial dan Pendidikan
Pendidikan memainkan peran penting dalam menumbuhkan kesadaran sosial selain meningkatkan kemampuan pribadi. Orang-orang dapat belajar tentang hak-hak mereka, cara terlibat dalam politik, dan cara bersatu untuk mendorong perubahan melalui pendidikan. Pendidikan yang sadar sosial dapat memberi orang informasi dan kemampuan yang mereka butuhkan untuk memerangi kemiskinan dan mempromosikan hukum yang lebih adil.
4. Menangani Diskriminasi Sosial
Stigma sosial yang dikaitkan dengan kemiskinan sering kali mengakibatkan prasangka dan pengucilan sosial. Upaya untuk mengurangi stigma ini, seperti melalui kampanye kesadaran publik dan pendidikan yang mengubah persepsi masyarakat tentang kemiskinan, merupakan salah satu aspek solusi sosiologis untuk mengatasi kemiskinan. Masyarakat dapat lebih berempati dan mendukung inisiatif untuk membantu orang yang hidup dalam kemiskinan jika mereka menyadari bahwa masalah struktural, bukan kelemahan pribadi, adalah penyebab kemiskinan.
5. Pemberdayaan Perempuan dan Kesetaraan Gender