Mohon tunggu...
Istin Fuidah
Istin Fuidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penyebab dan Solusi Penyelesaian Kemiskinan dari Pandangan berbagai Ilmu Sosial

8 Desember 2024   03:28 Diperbarui: 8 Desember 2024   03:49 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

KEMISKINAN

Sesuai dengan alinea keempat Pembukaan UUD 1945, bangsa Indonesia telah menempatkan prioritas tinggi untuk membangun masyarakat yang adil dan makmur sejak kemerdekaannya. Karena tujuan utama pembangunan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka upaya pengentasan kemiskinan juga secara konsisten mendapat perhatian dalam program-program yang telah dijalankan selama ini. Namun demikian, masalah kemiskinan masih menjadi masalah yang terus berlanjut. Pada kenyataannya, pemerintah telah menerapkan berbagai inisiatif untuk mengurangi kemiskinan, namun belum menghasilkan perbaikan yang signifikan.

Fenomena yang dikenal sebagai masalah sosial hadir di setiap komunitas di planet ini. Masalah sosial pasti akan muncul dan terus berdampak pada banyak aspek kehidupan setiap orang selama masyarakat mengalami proses perubahan. Banyak orang memiliki kehidupan yang tidak nyaman dan bermasalah, seperti yang terlihat dari isu-isu seperti penyalahgunaan narkoba, kriminalitas, kekerasan, pendapatan rendah, kenakalan remaja, korupsi, dan kekacauan keluarga. Pergeseran sosial yang terus terjadi mempengaruhi perubahan sosial yang sedang berlangsung berdampak pada perkembangan isu-isu sosial baru yang sebelumnya tidak ada. Persepsi dan kepercayaan yang lazim dalam suatu budaya terkait erat dengan isu-isu sosial.

Sepanjang sejarah Indonesia, kemiskinan telah menjadi isu yang serius. Kemiskinan adalah masalah terbesar di negara yang dikelola dengan buruk. Jutaan anak tidak mendapatkan pendidikan yang berkualitas karena kemiskinan, dan jutaan orang harus berjuang untuk membiayai perawatan kesehatan, tidak memiliki tabungan dan investasi, tidak memiliki akses terhadap layanan publik, tidak memiliki pekerjaan, tidak memiliki jaminan sosial dan perlindungan keluarga, dan yang lebih buruk lagi, kemiskinan telah menyulitkan jutaan orang untuk memenuhi kebutuhan pangan, sandang, dan papan. Hal ini mengakibatkan kekurangan pangan, sandang, dan papan bagi jutaan orang.

Kemiskinan adalah masalah yang terus berlanjut dan rumit. Karena sifatnya yang kronis dan kompleks, penanggulangan kemiskinan juga memerlukan studi yang menyeluruh, mencakup semua aspek masalah, dan pendekatan yang sesuai, berjangka panjang, dan tidak bersifat sementara. Kemiskinan adalah masalah yang terus berlanjut dan telah ada sejak awal waktu. Di masa lalu, orang biasanya jatuh miskin karena kekurangan barang atau kenyamanan daripada kekurangan makanan. Dari perspektif kehidupan kontemporer, mereka tidak memanfaatkan fasilitas kesehatan, pendidikan, dan fasilitas lainnya yang ditawarkan di masa kini.

Kemiskinan dalam pandangan ilmu-ilmu sosial memiliki beberapa faktor seperti ekonomi, politik, sosiologi, antropologi, geografi, dan sejarah. Di samping faktor-faktor yang memengaruhi kemiskinan, tentu ada solusi yang dapat diambil untuk mengurangi kemiskinan dari pandangan ilmu-ilmu sosial.

A. Faktor Kemiskinan

     1. Politik

            Penyebab masalah sosial dilihat dari segi politik terdapat beberapa, diantaranya:

1. Kebijakan Pemerintah: Pilihan politik pemerintah, termasuk pengeluaran untuk infrastruktur, layanan kesehatan, dan pendidikan, memiliki kekuatan untuk meningkatkan atau mengurangi kemiskinan. Ketidaksetaraan sosial dapat diperburuk oleh kebijakan-kebijakan yang tidak adil atau tidak berpihak pada kaum miskin.

2. Korupsi: Ketika pemerintah dan birokrasi korup, uang yang seharusnya digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sering kali disalahgunakan. Karena sumber daya tidak sampai kepada mereka yang membutuhkan, kemiskinan menjadi semakin parah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun