Mohon tunggu...
Isrofi Panglipur Wati
Isrofi Panglipur Wati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana IAIN METRO LAMPUNG.

Isrofi Panglipur Wati, S.E, Sy. dilahirkan di Labuhan Ratu VIII, 15 Februari 1993. Tinggal di Dusun 1, Desa Labuhan Ratu VIII, Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur. Suami Raditia Agung Wedasmara, SPd. Riwayat Pendidikan, Formal SDN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur Tahun 2005; SMPN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur Tahun 2008; SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur Tahun 2011; S1 Ekonomi Syari'ah STAIN JURAI SIWO METRO Tahun 2016; saat ini sedang melanjutkan Program Pascasarjana Ekonomi Syari'ah di IAIN Metro Lampung masuk tahun Tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bisnis Network Marketing atau Multi Level Marketing (MLM)

28 Juni 2023   08:00 Diperbarui: 28 Juni 2023   08:07 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
carainvestasibisnis.com

Dengan sistem network marketing, produk dari perusahaan akan tersebar secara luas, mulai dari desa, kecamatan, kabupaten hingga kota. Semakin luas produk dikenal, semakin tinggi kemungkinan untuk laris di pasaran. Hal tersebut juga dapat menunjukan tingkat reputasi perusahaan itu sendiri.

Cara Kerja Network Marketing

Ada dua jenis utama program Network Marketing, yaitu penjualan langsung (direct sales) dan pemasaran berjenjang. Penjualan langsung adalah jenis Pemasaran Jaringan di mana ketika mendapatkan uang dari produk yang telah di jual. Ketika melakukan penjualan, dan uang akan disetorkan langsung ke rekening bank si penjual. Sedangkan dalam pemasaran berjenjang, upline akan mendapatkan uang saat ada orang yang menandatangani kontrak dan mendapatkan komisi atas penjualan orang yang di rekrut (downline). Orang-orang yang terlibat dalam pemasaran berjenjang sering kali memiliki "peluang bisnis" yang ingin mereka jual (baik berupa produk atau layanan).

Perlu diperhatikan dengan baik-baik,  apabila distributor menganggap bahwa semakin banyak dia merekrut distributor baru tanpa adanya tambahan produk yang dijual sehingga menimbulkan persepsi semakin banyak bonus yang akan diterimanya, ini adalah salah besar dan hal inilah yang menjadikan bisnis Multi Level Marketing itu tidak berkembang. Dimana seharusnya untuk mendapatkan distributor yang hidup dengan kata lain penjualan produk meningkat adalah dengan menyediakan kualitas produk yang bernilai. Dan seharusnya produk yang disediakan perusahaan Multi Level Marketing berharga wajar (tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi dari harga pasaran) dan banyak diinginkan oleh masyarakat.

Akibat yang terjadi apabila perusahaan Multi Level Marketing menjual produk dengan harga tidak wajar dan kualitas yang kurang adalah pelanggan tidak akan membeli produk sehingga distributor (upline) tidak menghasilkan pendapatan dari penjualan hanya berfokus pada bahan pelatihan untuk menjaring distributor lain (downline). Lama kelamaan perusahaan akan mengalami kebangkrutan karena tidak ada lagi produk yang dihasilkan, kecuali beberapa distributor puncak saja.

Dalam hal ini untuk meningkatkan volume penjualan para Network harus mencari jaringan yang baru untuk memperluas sistem penjualan. Dimana nantinya apabila distributor (upline) satu berhasil membawa distributor lainnya. maka distributor yang pertama akan memperoleh bonus atau royalty atas keberhasilannya dalam membangun jaringan baru, begitupun seterusnya. Jadi semakin banyak jaringan distributor yang berhasil dihimpun maka semakin besar kemungkinan bagi distributor pertama untuk memperoleh penghasilan.

Jenis-jenis Multi Level Marketing (MLM)

Ada 3 jenis Multi Level Marketing (MLM) berdasarkan sumber utama revenue-nya.

  • Multi Level Marketing (MLM) yang menjual produk

Dalam praktik MLM ini, penjualan produk adalah sumber utama pendapatannya. Baik itu dengan memproduksi produk sendiri atau meminta bantuan pihak ketiga yang kemudian dipasang label Multi Level Marketing (MLM)  tersebut. Beberapa contoh produk yang dijual bertujuan untuk menghasilkan repeat purchase, seperti suplemen, vitamin, dan produk kecantikan.

  • Multi Level Marketing (MLM) yang menjual jasa

Praktik ini hampir mirip dengan Multi Level Marketing (MLM)  yang menjual produk. Bedanya, seorang distributor akan menjual membership untuk pelayanan dari perusahaan Multi Level Marketing (MLM) tersebut. Meski begitu, apabila ada membership renewal, komisi yang didapat distributor terbilang kecil. Sehingga mengharuskan distributor untuk terus menambah klien baru. Beberapa contoh jasa yang dijual seperti rencana pendidikan online, membership perusahaan untuk bantuan pelayanan hukum, konsultasi keuangan, dan sebagainya.

  • MLM yang menjual membership

Praktik MLM ini adalah yang sering disebut orang-orang sebagai pyramid scheme. Multi Level Marketing ini hanya berfokus untuk merekrut orang baru ke dalamnya dengan mengesampingkan penjualan produk atau jasa. Praktik MLM ini menawarkan komisi besar untuk associate-nya berdasarkan setiap orang baru yang bergabung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun