Dengan sistem network marketing, produk dari perusahaan akan tersebar secara luas, mulai dari desa, kecamatan, kabupaten hingga kota. Semakin luas produk dikenal, semakin tinggi kemungkinan untuk laris di pasaran. Hal tersebut juga dapat menunjukan tingkat reputasi perusahaan itu sendiri.
Cara Kerja Network Marketing
Ada dua jenis utama program Network Marketing, yaitu penjualan langsung (direct sales) dan pemasaran berjenjang. Penjualan langsung adalah jenis Pemasaran Jaringan di mana ketika mendapatkan uang dari produk yang telah di jual. Ketika melakukan penjualan, dan uang akan disetorkan langsung ke rekening bank si penjual. Sedangkan dalam pemasaran berjenjang, upline akan mendapatkan uang saat ada orang yang menandatangani kontrak dan mendapatkan komisi atas penjualan orang yang di rekrut (downline). Orang-orang yang terlibat dalam pemasaran berjenjang sering kali memiliki "peluang bisnis" yang ingin mereka jual (baik berupa produk atau layanan).
Perlu diperhatikan dengan baik-baik, apabila distributor menganggap bahwa semakin banyak dia merekrut distributor baru tanpa adanya tambahan produk yang dijual sehingga menimbulkan persepsi semakin banyak bonus yang akan diterimanya, ini adalah salah besar dan hal inilah yang menjadikan bisnis Multi Level Marketing itu tidak berkembang. Dimana seharusnya untuk mendapatkan distributor yang hidup dengan kata lain penjualan produk meningkat adalah dengan menyediakan kualitas produk yang bernilai. Dan seharusnya produk yang disediakan perusahaan Multi Level Marketing berharga wajar (tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi dari harga pasaran) dan banyak diinginkan oleh masyarakat.
Akibat yang terjadi apabila perusahaan Multi Level Marketing menjual produk dengan harga tidak wajar dan kualitas yang kurang adalah pelanggan tidak akan membeli produk sehingga distributor (upline) tidak menghasilkan pendapatan dari penjualan hanya berfokus pada bahan pelatihan untuk menjaring distributor lain (downline). Lama kelamaan perusahaan akan mengalami kebangkrutan karena tidak ada lagi produk yang dihasilkan, kecuali beberapa distributor puncak saja.
Dalam hal ini untuk meningkatkan volume penjualan para Network harus mencari jaringan yang baru untuk memperluas sistem penjualan. Dimana nantinya apabila distributor (upline) satu berhasil membawa distributor lainnya. maka distributor yang pertama akan memperoleh bonus atau royalty atas keberhasilannya dalam membangun jaringan baru, begitupun seterusnya. Jadi semakin banyak jaringan distributor yang berhasil dihimpun maka semakin besar kemungkinan bagi distributor pertama untuk memperoleh penghasilan.
Jenis-jenis Multi Level Marketing (MLM)
Ada 3 jenis Multi Level Marketing (MLM) berdasarkan sumber utama revenue-nya.
- Multi Level Marketing (MLM) yang menjual produk
Dalam praktik MLM ini, penjualan produk adalah sumber utama pendapatannya. Baik itu dengan memproduksi produk sendiri atau meminta bantuan pihak ketiga yang kemudian dipasang label Multi Level Marketing (MLM) tersebut. Beberapa contoh produk yang dijual bertujuan untuk menghasilkan repeat purchase, seperti suplemen, vitamin, dan produk kecantikan.
- Multi Level Marketing (MLM) yang menjual jasa
Praktik ini hampir mirip dengan Multi Level Marketing (MLM) yang menjual produk. Bedanya, seorang distributor akan menjual membership untuk pelayanan dari perusahaan Multi Level Marketing (MLM) tersebut. Meski begitu, apabila ada membership renewal, komisi yang didapat distributor terbilang kecil. Sehingga mengharuskan distributor untuk terus menambah klien baru. Beberapa contoh jasa yang dijual seperti rencana pendidikan online, membership perusahaan untuk bantuan pelayanan hukum, konsultasi keuangan, dan sebagainya.
- MLM yang menjual membership
Praktik MLM ini adalah yang sering disebut orang-orang sebagai pyramid scheme. Multi Level Marketing ini hanya berfokus untuk merekrut orang baru ke dalamnya dengan mengesampingkan penjualan produk atau jasa. Praktik MLM ini menawarkan komisi besar untuk associate-nya berdasarkan setiap orang baru yang bergabung.