Mohon tunggu...
Isrofi Panglipur Wati
Isrofi Panglipur Wati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana IAIN METRO LAMPUNG.

Isrofi Panglipur Wati, S.E, Sy. dilahirkan di Labuhan Ratu VIII, 15 Februari 1993. Tinggal di Dusun 1, Desa Labuhan Ratu VIII, Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur. Suami Raditia Agung Wedasmara, SPd. Riwayat Pendidikan, Formal SDN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur Tahun 2005; SMPN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur Tahun 2008; SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur Tahun 2011; S1 Ekonomi Syari'ah STAIN JURAI SIWO METRO Tahun 2016; saat ini sedang melanjutkan Program Pascasarjana Ekonomi Syari'ah di IAIN Metro Lampung masuk tahun Tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bisnis Network Marketing atau Multi Level Marketing (MLM)

28 Juni 2023   08:00 Diperbarui: 28 Juni 2023   08:07 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
carainvestasibisnis.com

                                                  


                                                   CREATIVE BUSINESS OWNER (CBO) 

               BISNIS NETWORK MARKETING ATAU MULTI LEVEL MARKETING (MLM)

Pengertian Chief Business Officer (CBO)

Chief Business Officer adalah posisi eksekutif operasi puncak dari perusahaan komersial yang sedang berkembang dan pemangku keputusan hingga strategi bisnis dalam perusahaan. CBO bekerja sama dengan Chief Executive Officer (CEO), para pemimpin perusahaan, serta dewan direksi untuk mendorong berbagai aspek bisnis dan evolusi perusahaan. Peran CBO sering kali menggabungkan peran menjadi chief administrative officer (CAO), chief financial officer (CFO), dan Chief Operating Officer (COO). Karena itu, eksekutif yang memegang posisi chief business officer, menurut definisi, biasanya akan memiliki pengalaman yang lebih luas dan keahlian yang lebih luas daripada individu yang menjabat di posisi level C tersebut.

Dalam beberapa perusahaan, CBO memiliki wewenang dalam pengendalian anggaran dan memasukan iklan ke dalam sebuah pengembangan project. CBO juga berhubungan langsung dengan investor yang memberikan bantuan kepada pengembangan sebuah project. Tugas utama CBO adalah untuk memastikan bahwa semua kelompok-kelompok yang berbeda yang bekerja bersama secara efektif untuk mencapai tujuan perusahaan.

CBO juga bekerja dengan bagian keuangan dan akuntansi departemen untuk memastikan bahwa keuangan perusahaan terpenuhi. CBO biasanya bekerja di lingkungan kantor dan dapat melakukan perjalanan untuk bertemu dengan klien atau menghadiri konferensi. Untuk gaji seorang CBO sendiri bervariasi, tergantung pada tingkat pendidikan, pengalaman, dan ukuran industri atau perusahaannya. Permintaan untuk pekerja-pekerja ini akan tergantung pada permintaan produk dan jasa.

Pengertian Network Marketing atau Multi Level Marketing (MLM)

Network Marketing atau dalam istilah umumnya disebut dengan Multi Level Marketing (MLM). Network marketing adalah salah satu model bisnis dimana para pemilik usahanya membangun jaringan kelompok penjualan yang akan memasarkan produk mereka ke konsumen lainnya. Bahkan, sering kali ditemukan bahwa omset penjualannya lebih besar dibandingkan menjualnya sendiri. Selain itu, model ini sangat bermanfaat bagi para produsen dalam rangka meningkatkan penjualan produk secara signifikan dengan modal yang bisa dibilang sedikit, namun efisien. Sedangkan, untuk para distributor hal ini memberikan mereka peluang besar dalam menjual dengan skala besar.

Dimana tujuan utama dari Multi Level Marketing adalah menjual produk dari perusahaan melalui inovasi di bidang pemasaran agar lebih efisien dan efektif kepada pasar. Dalam hal ini kualitas produk menjadi hal utama dalam bisnis ini. Seiring pesatnya perkembangan teknologi di era globalisasi seperti sekarang ini, tidak bisa dipungkiri bahwa hal itu memberikan banyak peluang besar untuk menghasilkan uang. Salah satunya adalah model bisnis atau usaha Network Marketing atau Multi Level Marketing (MLM).

Tetapi kita wajib berhati-hati apabila ingin terjun di bisnis Network Marketing atau Multi Level Marketing (MLM) ini, jangan mudah terkena rayuan atau iming-iming akan mendapatkan keuntungan yang besar hanya dengan bergabung saja. Ketahui dulu ciri-ciri perusahaan atau bisnis Network Marketing atau Multi Level Marketing yang baik itu apa saja? Dalam dunia pemasaran berjenjang ini, terdapat dua istilah yang wajib dipahami. Pertama downline, kedua upline. Downline merupakan bawahan atau orang yang direkrut sementara upline adalah atasan yang merekrut. Tugas downline dan upline itu sendiri pada dasarnya adalah merekrut sambil melakukan penjualan. Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, gaji Network Marketing bisa sangat tinggi. Jika berhasil menjadi upline karena telah merekrut banyak salesman atau tenaga penjual. Pada prinsipnya, dalam Network Marketing adalah penting untuk merekrut lebih banyak orang untuk membantu memasarkan produk. Keuntungan pribadi yang diraih dari penjualan dan keuntungan penjualan dari salesman yang direkrut akan dibagi berdasarkan level. Maka, semakin banyak salesman (tenaga penjual) yang direkrut, maka semakin tinggi pula penghasilan dan bonus yang didapatkan oleh perekrut. Sistem bertingkat ini kemudian akan membentuk piramida penjualan. Semakin banyak yang direkrut maka semakin tinggi pula posisi yang merekrut. Strategi pemasaran produk yang dilakukan dengan cara direct sales atau penjualan langsung, metode ini harus di imbangi dengan cara-cara yang benar, artinya tidak untuk money game.

Multi Level Marketing (MLM) yang menggunakan strategi pemasaran secara bertingkat (levelisasi) mengandung unsur-unsur positif, asalkan diisi dengan nilai-nilai Islam dan sistemnya disesuaikan dengan syari'ah Islam. Bila demikian, Multi Level Marketing (MLM) dipandang memiliki unsur-unsur silaturrahmi, dakwah dan tarbiyah. Bisnis yang dijalankan dengan sistem Multi Level Marketing (MLM) tidak hanya sekedar menjalankan penjualan produk barang, tetapi juga jasa, yaitu jasa marketing yang berlevel-level (bertingkat-tingkat) dengan imbalan berupa marketing fee, bonus, hadiah dan sebagainya, tergantung prestasi, dan level seorang anggota. Jasa marketing yang bertindak sebagai perantara antara produsen dan konsumen.

  • Ciri-ciri Network Marketing yang baik adalah sebagai berikut:
  • Perusahaan atau bisnis tersebut terdaftar di APLI (Asosiasi Penjual Langsung Indonesia)
  • Perusahaan Network Marketing yang baik adalah perusahaan yang terdaftar di APLI (Asosiasi Penjual Langsung Indonesia). APLI akan menilai kredibilitas perusahaan yang menerapkan network marketing. Karena network marketing adalah sistem pemasaran yang dilakukan langsung kepada konsumen. Terdaftar di APLI juga dapat membuat perusahaan mendapatkan sertifikasi dan terverifikasi. Konsekuensinya, perusahaan harus mematuhi setiap kode etik yang disusun dan disepakati oleh APLI itu sendiri.
  • Adanya produk nyata berkualitas dan bernilai tinggi yang dijual

Salah satu ciri perusahaan Network Marketing yaitu adanya produk nyata yang dijual, produk tersebut juga harus berkualitas dan bernilai tinggi. Network Marketing adalah salah satu sistem pemasaran yang bertujuan untuk menjual produk itu sendiri. Tanpa ada produk, Network Marketing tidak bisa dilakukan bahkan menjurus pada penipuan.

  • Memiliki Badan Hukum serta Kantor yang Jelas

Perusahaan Network Marketing juga harus memiliki badan hukum dan kantor yang jelas. Network Marketing adalah sistem pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan dan perusahaan tersebut juga harus memiliki legalitas badan hukum. Status perusahaan harus jelas, juga harus memiliki SIUPL (Surat Izin Usaha Penjualan Langsung), memiliki NPWP perusahaan dan legalitas lainnya. Hal ini untuk menjamin perusahan tersebut bukan perusahaan bodong yang menjurus pada praktik penipuan.

  • Sistem yang Terbuka

Poin utama yang menjadi daya tarik dari Network Marketing adalah kesuksesan yang didapatkan dari hasil penjualan. Setiap hasil penjualan juga memiliki rekam jejak yang harus dibuka. Jangan ada yang disembunyikan, karena rekam jejak tersebut menjadi bukti dan ukuran setiap sales yang melakukan penjualan produk.

  • Adanya Saling Kerja Sama Antara Upline dan Downline

Upline dalam network marketing adalah sebagai atasan sekaligus rekruter. Sementara downline dalam network marketing adalah sebagai sales yang direkrut. Kedua peran ini harus memiliki komunikasi yang baik dan saling bekerja sama. Jika tidak, sistem network marketing tidak akan berkembang dengan baik. Upline harus membantu dan mendorong downline untuk terus maju dan meningkatkan pendapatan. Upline harus aktif berkomunikasi dengan downline itu sendiri.

  • Produk Diterima oleh Pasar dengan Baik

Salah satu ciri perusahaan Network Marketing yang baik adalah produknya diterima oleh pasar dengan baik. Hal ini dapat terjadi akibat sistem Network Marketing yang dilakukan dengan baik. Terutama jika produk yang dijual telah didistribusikan secara nasional.

  • Bertahan Lebih dari 10 Tahun

Perusahaan Network Marketing mengandalkan jaringan pemasaran yang baik. Jika jaringan pemasaran dapat membuat perusahaan bertahan lebih dari 10 tahun, maka hal tersebut merupakan pertanda bahwa perusahaan tersebut terbukti telah menerapkan sistem yang baik dan sehat.

  • Memiliki Reputasi yang Baik di Nasional bahkan Internasional

Sebelumnya telah disampaikan bahwa perusahaan Network Marketing adalah perusahaan yang produknya dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Hal tersebut dapat terwujud jika sistem network marketing dilakukan dengan baik. Hasil dari kerja keras tersebut akan memberikan reputasi dalam skala nasional bahkan internasional. Jika telah memiliki reputasi ini, maka perusahaan Networking tersebut merupakan ciri perusahaan yang baik.

  • Adanya Skema Kompensasi yang Kompetitif dan Rasional

Ciri perusahaan Network Marketing yang baik yaitu adanya sistem atau skema kompensasi yang kompetitif dan rasional. Skema tersebut akan menjadi acuan yang dipegang oleh tenaga penjual agar termotivasi untuk melakukan penjualan dengan baik.

Keuntungan Penerapan Network Marketing atau Multi Level Marketing (MLM)

Ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan perusahaan dengan menerapkan Network Marketing atau Multi Level Marketing (MLM). Keuntungan tersebut menunjukan bahwa Network Marketing adalah sistem marketing yang terbukti ampuh, terutama dalam meningkatkan penjualan produk. Berikut ini beberapa keuntungan yang bisa didapatkan, yaitu:

  • Tidak Membutuhkan Iklan
  • Karena Network Marketing adalah sistem pemasaran dengan jumlah tenaga penjual (sales) dalam jumlah yang banyak, baik upline atau downline, maka dari itu perusahaan tidak perlu lagi mengeluarkan dana untuk iklan. Biaya untuk membuat iklan sendiri sangat mahal, alangkah lebih baik hal tersebut dapat dialokasikan untuk kebutuhan lain, namun penjualan bisa terus ditingkatkan dengan Network Marketing.
  • Bisa Dilakukan oleh Siapa Saja dan di Mana Saja

Keuntungan lain dengan menerapkan Network Marketing yaitu bisa dilakukan siapa saja dan di mana saja. Seseorang yang menjadi tenaga penjual, baik upline atau downline bisa melakukan kerja menurut jam dan keinginan sendiri. Dengan catatan setiap hal yang menjadi target penjualan harus tercapai dan terpenuhi dengan baik.

  • Memberikan Peluang untuk Sukses

Karena Network Marketing adalah sistem pemasaran yang berjejaring dan bertingkat, hal tersebut tentu memberikan peluang sukses. Dari tenaga penjual di tahap downline, dapat sukses dan beralih menjadi upline. Sementara itu, semakin banyak tenaga downline yang direkrut upline maka semakin banyak bonus yang bisa didapatkan. Hal ini tentu merupakan ekosistem yang baik bagi perusahaan, untuk meningkatkan penjualan produknya. Perusahaan pun tentu akan ikut merasakan kesuksesan.

  • Meningkatkan Reputasi Perusahaan

Dengan sistem network marketing, produk dari perusahaan akan tersebar secara luas, mulai dari desa, kecamatan, kabupaten hingga kota. Semakin luas produk dikenal, semakin tinggi kemungkinan untuk laris di pasaran. Hal tersebut juga dapat menunjukan tingkat reputasi perusahaan itu sendiri.

Cara Kerja Network Marketing

Ada dua jenis utama program Network Marketing, yaitu penjualan langsung (direct sales) dan pemasaran berjenjang. Penjualan langsung adalah jenis Pemasaran Jaringan di mana ketika mendapatkan uang dari produk yang telah di jual. Ketika melakukan penjualan, dan uang akan disetorkan langsung ke rekening bank si penjual. Sedangkan dalam pemasaran berjenjang, upline akan mendapatkan uang saat ada orang yang menandatangani kontrak dan mendapatkan komisi atas penjualan orang yang di rekrut (downline). Orang-orang yang terlibat dalam pemasaran berjenjang sering kali memiliki "peluang bisnis" yang ingin mereka jual (baik berupa produk atau layanan).

Perlu diperhatikan dengan baik-baik,  apabila distributor menganggap bahwa semakin banyak dia merekrut distributor baru tanpa adanya tambahan produk yang dijual sehingga menimbulkan persepsi semakin banyak bonus yang akan diterimanya, ini adalah salah besar dan hal inilah yang menjadikan bisnis Multi Level Marketing itu tidak berkembang. Dimana seharusnya untuk mendapatkan distributor yang hidup dengan kata lain penjualan produk meningkat adalah dengan menyediakan kualitas produk yang bernilai. Dan seharusnya produk yang disediakan perusahaan Multi Level Marketing berharga wajar (tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi dari harga pasaran) dan banyak diinginkan oleh masyarakat.

Akibat yang terjadi apabila perusahaan Multi Level Marketing menjual produk dengan harga tidak wajar dan kualitas yang kurang adalah pelanggan tidak akan membeli produk sehingga distributor (upline) tidak menghasilkan pendapatan dari penjualan hanya berfokus pada bahan pelatihan untuk menjaring distributor lain (downline). Lama kelamaan perusahaan akan mengalami kebangkrutan karena tidak ada lagi produk yang dihasilkan, kecuali beberapa distributor puncak saja.

Dalam hal ini untuk meningkatkan volume penjualan para Network harus mencari jaringan yang baru untuk memperluas sistem penjualan. Dimana nantinya apabila distributor (upline) satu berhasil membawa distributor lainnya. maka distributor yang pertama akan memperoleh bonus atau royalty atas keberhasilannya dalam membangun jaringan baru, begitupun seterusnya. Jadi semakin banyak jaringan distributor yang berhasil dihimpun maka semakin besar kemungkinan bagi distributor pertama untuk memperoleh penghasilan.

Jenis-jenis Multi Level Marketing (MLM)

Ada 3 jenis Multi Level Marketing (MLM) berdasarkan sumber utama revenue-nya.

  • Multi Level Marketing (MLM) yang menjual produk

Dalam praktik MLM ini, penjualan produk adalah sumber utama pendapatannya. Baik itu dengan memproduksi produk sendiri atau meminta bantuan pihak ketiga yang kemudian dipasang label Multi Level Marketing (MLM)  tersebut. Beberapa contoh produk yang dijual bertujuan untuk menghasilkan repeat purchase, seperti suplemen, vitamin, dan produk kecantikan.

  • Multi Level Marketing (MLM) yang menjual jasa

Praktik ini hampir mirip dengan Multi Level Marketing (MLM)  yang menjual produk. Bedanya, seorang distributor akan menjual membership untuk pelayanan dari perusahaan Multi Level Marketing (MLM) tersebut. Meski begitu, apabila ada membership renewal, komisi yang didapat distributor terbilang kecil. Sehingga mengharuskan distributor untuk terus menambah klien baru. Beberapa contoh jasa yang dijual seperti rencana pendidikan online, membership perusahaan untuk bantuan pelayanan hukum, konsultasi keuangan, dan sebagainya.

  • MLM yang menjual membership

Praktik MLM ini adalah yang sering disebut orang-orang sebagai pyramid scheme. Multi Level Marketing ini hanya berfokus untuk merekrut orang baru ke dalamnya dengan mengesampingkan penjualan produk atau jasa. Praktik MLM ini menawarkan komisi besar untuk associate-nya berdasarkan setiap orang baru yang bergabung.

Contoh Network Marketing atau Multi Level Marketing (MLM)

Berikut ini adalah beberapa contoh-contoh Network Marketing atau Multi Level Marketing(MLM) yang sedang trend di Indonesia, yaitu:

  • Milagros

Milagros adalah suatu karya milik anak bangsa dengan mempunyai peminat dalam jumlah besar di negara Indonesia. Produk yang ditawarkan oleh mereka, yakni air minum dalam kemasan yang mengandung alkali memiliki kadar pH 9,8 disertai kandungan antioksidan. Produk ini juga mampu menyembuhkan berbagai jenis penyakit, jadi tidak heran apabila Milagros dikonsumsi oleh banyak masyarakat Indonesia. Hal ini yang menjadikannya sebagai salah satu kemenarikan dari networking bisnis karena dapat meningkatkan penjualan secara cepat dan efisien.

  • Oriflame

Oriflame merupakan salah satu contoh bisnis networking yang hingga saat ini eksistensinya masih populer di Indonesia. Faktanya, produk ini merupakan buatan dari perusahaan Swedia yang mana mempunyai fokus untuk menjualkan barangnya. Dengan metode direct selling untuk mendapatkan potongan biaya pemasaran. Oriflame sendiri menawarkan berbagai jenis produk, seperti kosmetik, skincare, wellness, parfum, aksesoris, hingga fashion. Selain itu, perusahaan mereka tidak hanya menyediakan keperluan wanita, namun juga kebutuhan pria dan anak. Berbahan dasar alami membuatnya aman bagi semua konsumen.

  • Herbalife

Produk yang ditawarkan berfokuskan pada nutrisi kesehatan yang berkaitan dengan berat badan, kesehatan, dan juga terapi penyembuhan. Akibat kepopulerannya, para pengguna produk ini sering kali menyebut dirinya sebagai duta herbalife. Selain itu, member yang telah bergabung turut aktif memasaknya dengan membuka layanan rumah nutrisi. Dimana nantinya mereka akan memberikan sampel secara langsung kepada konsumennya.

  • Tupperware

Pada dasarnya, tupperware memasarkan kebutuhan dapur. Perusahaan dari produk tupperware sendiri menerapkan keanggotaan secara lifetime yang menjadi kelebihan mereka. Keuntungan yang diperoleh bagi mereka yang bergabung ialah mendapatkan potongan harga ketika membeli guna memenuhi keperluan pribadi.

Dampak Positif dan Negatif Bisnis Network Marketing atau Multi Level Marketing (MLM)

Dampak Positif  MLM yaitu, antara lain :

  • Menguntungkan pengusaha dengan adanya penghematan biaya (minimizing cost) dalam iklan, promosi, dan lainnya).
  • Menguntungkan para distributor (upline).
  • Jadwal yang fleksibel. Setiap partisipan dalam Multi Level Marketing memiliki kebebasan untuk memilih jam kerjanya.
  • Membantu mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi.

Dampak negatif Multi Level Marketing

  • Ancaman penipuan. Tidak bisa dipungkiri bahwa ancaman penipuan selalu menghantui orang-orang yang ingin terjun ke dunia Multi Level Marketing. Hal ini mengakibatkan orang-orang takut dan enggan untuk bergabung ke bisnis MLM.
  • Pendapatan MLM yang rendah. Income dari MLM sangatlah rendah. Terlebih adanya kompetisi antar perusahaan MLM membuat partisipan sulit untuk mendulang profit. Tidak hanya itu, keengganan orang-orang untuk bergabung atau membeli produk MLM pun menjadi tantangan tersendiri.
  • Growth rate yang lambat. Perusahaan yang bergerak di bidang MLM akan membutuhkan banyak waktu untuk menghasilkan profit dan sukses. Karena, mengajak dan meyakinkan orang untuk bergabung tidak bisa dilakukan secara cepat. Tidak hanya itu, orang yang kamu ajak pun belum tentu ingin bergabung.
  • Obsesi yang berlebihan untuk mencapai target penjualan tertentu karena terpacu oleh sistem ini, suasana tidak kondusif yang kadang mengarah pada pola hidup hedonis ketika mengadakan acara rapat dan pertemuan bisnis, banyak yang keluar dari tugas dan pekerjaan tetapnya karena terobsesi akan mendapat harta yang banyak dalam waktu singkat. System ini akan memperlakukan seseorang (mitranya) berdasarkan target-target penjualan kuantitatif material yang mereka capai yang pada akhirnya dapat mengindikasikan seseorang yang berjiwa materialis dan melupakan tujuan asasinya untuk dekat kepada Allah di dunia dan akhirat.

Kesimpulan

 Bisnis Network Marketing atau Multi Level Marketing,  ini adalah strategi pemasaran untuk penghematan biaya. Bisnis ini juga memberikan kesempatan  kepada setiap konsumen yang sudah terdaftar (member) untuk menjadi tenaga pemasar  atau penyalur. Dengan cara ini maka seorang konsumen secara otomatis menjadi tenaga pemasaran. Dengan kata lain seorang konsumen akan berfungi ganda di mata perusahaan, yakni yang pertama ia menjadi konsumen, dan kedua ia juga sebagai mitra perusahaan dalam memasarkan produknya.

Harus ada kerjasama antara perusahaan dengan distributor, dimana perusahaan harus menyediakan produk dengan harga yang wajar dan berkualitas, serta memberikan pelatihan. Sedangkan distributor seharusnya berfokus untuk meningkatkan dan memberikan nilai bagi penjualan produk sehingga dengan hasil itu otomatis akan tercipta distributor-distibutor yang lainnya.

  • Jenis-jenis Multi Level Marketing (MLM) pun beragam, ada yang menjual produk, menjual jasa dan menjual membership. Contoh dari bisnis Network Marketing ini pun sudah lengkap, mulai dari air minum, kesehatan, kecantikan, dan produk rumah tangga. Bisnis Network Marketing atau MLM ini benar-benar sudah bagus dan lengkap. Serta memudahkan kita dalam berbisnis online dan mendapatkan keuntungan. Dimana nantinya akan ada pelatihan-pelatihan dan bimbingan dari perusahaan atau upline. Kita harus tetap berhati-hati apabila ingin bergabung dalam bisnis Network Marketing atau Multi Level Marketing (MLM) ini, perhatikan dan pahami terlebih dahulu ciri-ciri bisnis Network Marketing yang baik itu seperti apa, jangan mudah terperangkap rayuan dengan iming-iming bonus yang besar dan akan mendapatkan bonus atau fee berupa dolar tanpa bekerja. Bisnis  Network Marketing atau Multi Level Marketing (MLM) ini tetap memiliki sisi positif dan negative.

Daftar Pustaka

Sabiq, Sayyid, Fiqhus Sunnah Vol. III, Lebanon : Darul Fikri, 1981.

Harefa, Andreas, Multi Level Marketing Alternatif Karier dan Usaha Menyongsong Milenium Ketiga, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1999.

Roller, David, Menjadi Kaya Dengan Multi Level Marketing, Jakarta: PT. Gramedia, 1995.

Santoso, Benny. All About MLM Memahami Lebih Jauh MLM Dan Pernak Perniknya. Yogyakarta : CV Andi, 2006.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun