Mohon tunggu...
Isra Amin Ali
Isra Amin Ali Mohon Tunggu... Wiraswasta - KTP

"Dari BANDA NEIRA Menjadi INDONESIA"

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Banda Neira, Mutiara dari Timur dalam Romantisme Sejarah Kolonial

5 November 2019   08:23 Diperbarui: 26 November 2019   06:46 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyelam di kepulauan Banda memang menakjubkan, clear visibility bisa sampai mencapai 40 meter  membuat pemandangan alam bawah laut bisa terlihat dengan jelas. Hampir seluruh area penyelaman di Pulau Banda Besar, Pulau Ai, Pulau Run, Pulau Hatta dan Pulau Sjahrir sampai di dermaga Banda Neira memiliki pesona dan keanekaragaman alam bawah laut yang tak mungkin dilihat di tempat lain di dunia. Pemandangan mata benar benar dimanjakan dengan warna warni terumbu karang dan soft coral yang sehat serta ratusan jenis ikan dan biota laut lainnya.

Berikut beberapa Titik/Spot untuk diving dan snorkeling yang sangat indah dan menakjubkan di Banda Naira :

  1. Pulau Syahrir (Tanjung Barat, Tanjung Timur dan Batu Kapal)
  2. Pulau Banda Besar (Salamon Village, Tanjung Burang, Batu Belanda, Tanjung Nama, Karnopol, Indang Laut, Tanjung Cengkeh)
  3. Pulau Neira (Mandarin City, Malole)
  4. Pulau Karaka (Light House Reef)
  5. Pulau Gunung Api (Lava Flow I/ Old Lava dan Lava Flow II/ New Lava)
  6. Pulau Manukang (Tanjung Utara dan Tanjung Selatan)
  7. Pulau Ay (Tanjung Batu Udang dan Tanjung Batu Payung)
  8. Pulau Run (Tanjung Lokong, Tanjung Noret, Muka Kampung)
  9. Pulau Nailaka
  10. Pulau Hatta (Tanjung Salamasa, Tanjung Buton, Takat Hatta dan Tanjung Kanari)

Selain diving dan snorkeling di Banda juga wisatawan yang hobi memancing bisa mendapatkan jasa Wisata Mancing dengan sistim Catch and Release (tangkap dan lepas) hal ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem hayati laut.

Wisata Sejarah

Banda Neira yang oleh orang Eropa dijuluki dengan "een Europeeshe Staad in Zuid-Oost Azie" atau maket kota kecil Eropa di Asia Tenggara sangat banyak menyimpan sisa kejayaan dari era kolonial berupa situs-situs sejarah, diantaranya :

  1. Benteng Belgica, bangunan berbentuk Pentagon peninggalan VOC yang terdapat di Kota Neira Benteng ini di bangun pada tahun 1611 oleh Gubernur Jenderal Pieter Both, saat ini Benteng Belgica diusulkan ke UNESCO untuk menjadi salah satu Warisan Dunia (World Heritage)
  2. Benteng Nassau, benteng peninggalan Portugis yang kemudian pembangunannya dilanjutkan oleh Belanda, benteng ini dibangun pada tahun 1609 dan terletak di Kota Neira, saat ini Benteng Nassau sedang megalami pemugaran.
  3. Benteng Hollandia/Fort Lonthoir dibangun tahun 1624, benteng peninggalan Belanda yang terdapat di Desa Lonthoir -- Pulau Banda Besar (kondisi rusak berat).
  4. Benteng Revenge dibangun pada tahun 1616, terdapat di Pulau Ay, benteng ini merupakan Benteng peninggalan Belanda (kondisi rusak berat).
  5. Benteng Concordia, merupakan benteng peninggalan Belanda dan terletak di Desa Waer -- Pulau Banda Besar dibangun pada tahun 1630. (kondisi rusak berat).
  6. Benteng De Post di Desa Kampung Baru -- Pulau Neira (situsnya mulai hilang).
  7. Benteng Colombo di Pulau Gunung Api merupakan benteng peninggalan Belanda yang dibangun pada akhir abad XVIII (kondisi rusak berat).
  8. Benteng De Pot (Fort Kota) di Pulau Gunung Api dibangun oleh van der Vliet pada tahun 1664 (kondisi rusak berat).
  9. Benteng De Morgenster (Fort Dender) terdapat di Desa Dender -- Pulau Banda Besar, benteng peninggalan Belanda ini dibangun pada tahun 1628 oleh Willem Jans Admiral.  (situsnya mulai hilang)
  10. Benteng Lakuy, benteng peninggalan Belanda di Desa Lonthor -- Banda Besar (situsnya mulai hilang)
  11. Benteng Culemberg (Fort Salamon), benteng peninggalan Belanda yang dibangun pada tahun 1638 oleh Cornelis Acoley atas perintah Gubernur Jenderal Antonio van Diemen terdapat di Desa Salamon -- Pulau Banda Besar. (situsnya mulai hilang)
  12. Benteng Uring, benteng peninggalan Belanda yang terdapat di Desa Uring -- Pulau Banda Besar dibangun pada tahun 1630 oleh Hakim Ketua Jan Jansz Visscher. (situsnya mulai hilang)
  13. Istana Mini, Istana Gubernur VOC di Banda merupakan miniatur dari Istana Negara di Jakarta
  14. Istana Deputy Gubernur VOC yang terletak bersebelahan dengan Istana Mini
  15. Istana Captain Christophel Cole, dari Angkatan Laut Inggris yang berhasil menaklukan Banda dari tangan Belanda pada tanggal 8 Maret 1796
  16. Rumah Pengasingan Drs. Mohammad Hatta selama dibuang di Banda, tahun 1936-1942
  17. Rumah Pengasingan Sutan Syahrir selama dibuang di Banda, tahun 1936-1942
  18. Rumah Pengasingan dr.Cipto Mangunkusumo, tahun 1928-1940
  19. Rumah Pengasingan Mr. Iwa Kusuma Sumantri, tahun 1928-1940
  20. Monumen Parigi Rante, untuk mengenang pembantaian 40 Orang Kaya Banda oleh Jan Pieterszoon Coen pada tanggal 8 Mei 1621
  21. Mesjid Jami Al-Mukhlisin di Desa Kampung Baru
  22. Gereja Tua/Hollandische Kerk yang dibangun pada tahun 1600-an
  23. Klenteng Tua,Sun Tien Kong (berusia 400 tahun) yang terdapat di Desa Nusantara -- Pulau Neira
  24. Rumah Budaya/Museum Banda Neira
  25. Rumah-rumah tua bergaya Eropa milik ex-Perkenier Pala

Wisata Budaya

Keanekaragaman budaya dan adat istiadat asli serta hasil akulturasi budaya Arab, Cina, Eropa, Jawa, Melayu membuat khazanah budaya Banda Neira semakin kaya dan tetap lestari, beberapa diantaranya :

1. Tari Cakalele, adalah tarian perang, saat ini sering digunakan untuk penyambutan tamu dan upacara-upacara adat.

2. Tari Siamale, dari Desa Lonthor adalah tarian perayaan atas kemenangan perang di masa lalu, saat ini sering digunakan untuk penyambutan tamu dan upacara-upacara adat.

3. Kora-Kora atau Belang merupakan perahu perang orang Banda tempo dulu, saat ini setiap tahunnya diadakan perlombaan dan sering juga digunakan untuk penyambutan tamu.

4. Ritual Buka Kampung khusus untuk kampung-kampung Adat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun