Ciri-ciri atau karakteristik masyarakat madani sendiri yaitu kesukarelaan, Â keswasembadaan, kemandirian, keterkaitan pada nilai-nilai hukum yang disepakati, Egalitarian, Â toleransi, pluralisme, menjunjung tinggi nilai, norma dan hidup yang ditopang oleh iman dan teknologi, mempunyai peradaban yang tinggi ( beradab), mengedepankan kesederajatan dan transparasi ( keterbukaan), ruang publik yang bebas, demokratisasi.
Kandungan dalam masyarakat madani yakni agama, peradaban, dan perkotaan.
Ciri pokok masyarakat Islam Madani yang disebut dalam Alquran yaitu persaudaraan persamaan atau musawah, toleransi atau tasamuh, amar ma'ruf nahi munkar, musyawarah dan keadilan dan menegakkan keadilan.
Prinsip-prinsip masyarakat madani yaitu adanya sistem UKK, ikatan Iman, ikatan cinta, persamaan si kaya dan si miskin, toleransi umat beragama.
Keberagaman umat beragama ialah keanekaragaman atau macam-macam orang yang menganut keyakinan yang berbeda-beda.
Latar belakang terjadinya konflik antar umat beragama yaitu masalah sosial, salah penafsiran doktrin agama dan truth claim.
Dalam terbentuknya toleransi antar umat beragama memiliki sebuah nilai dasar yaitu nilai agama, nilai budaya, kemanusiaan. Nasionalisme kelompok dan tokoh agama.
Usaha atau perilaku yang dilakukan untuk menumbuhkan kerukunan atau mencegah konflik antar umat beragama adalah dengan bertoleransi antar umat beragama.
Toleransi antar umat beragama merupakan suatu mekanisme sosial yang dilakukan manusia dalam menyikapi keberagaman dan pluralitas agama dalam kehidupan. Toleransi dapat dilihat pada aktivitas aktivitas sosial yang dilakukan sehari-hari di masyarakat secara gotong-royong.
DAFTAR PUSTAKA
Â