Mohon tunggu...
Isna Dela Aprilidia
Isna Dela Aprilidia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Fighting

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masyarakat Madani dan Kerukunan Umat Beragama

8 Desember 2021   00:06 Diperbarui: 8 Desember 2021   00:13 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Doktrin agama atau biasa disebut dengan ajaran agama selalu mengajarkan tentang kebenaran, kebaikan, bagaimana menciptakan kedamaian, keamanan dan ketentraman.  Akan tetapi, masih ada orang yang salah mengartikan kemudian mengubah ajaran yang tercantum. Yang kemudian mereka memaksa orang untuk percaya yang mengikuti apa yang mereka pahami sehingga dapat menimbulkan konflik.

Truth Claim

Group klaim adalah mengklaim atau membenarkan bahwa agamanya lah yang paling benar dan harus disebarkan kepada orang lain. Penyebaran agama yang dilakukan seperti ini menjadi krusial, karena bisa membuat ketegangan yang menimbulkan kerusuhan antar umat beragama.

    3.  Perilaku atau Sifat yang Dilakukan Untuk Menunjang Kerukunan

   Keberagaman berarti berbeda, dan perbedaan merupakan sebuah anugerah dari Allah SWT yang harus kita syukuri dengan cara mewujudkannya dengan kerukunan tanpa membeda-bedakan perbedaan maupun menjelek-jelekkan perbedaan. Kerukunan sendiri merupakan kondisi damai dan tenang dalam suatu masyarakat yang pola interaksinya beragam. Untuk mewujudkannya, dibutuhkan suatu usaha. Usaha tersebut dapat berupa perilaku ataupun sifat seperti sikap saling menerima, mempercayai, menghormati, serta sikap saling memaknai keberagaman atau bisa disebut dengan tolernasi. Toleransi merupakan sifat atau unsur utama untuk menumbuhkan kerukunan antar umat beragama.

 Toleransi antar umat beragama merupakan perilaku saling menerima dan menghormati dalam menyikapi keberagaman dan pluralitas agama dalam kehidupan. Toleransi dapat dilihat secara nyata dari aktivitas sosial yang dilakukan setiap hari dalam masyarakat yaitu gotong-royong dalam kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan umum maupun kepentingan perseorangan. Toleransi sendiri merupakan suatu sikap saling menghargai kepercayaan, budaya, maupun perilaku orang lain yang sesuai dengan aturan.

Nilai Dasar Landasan Toleransi 

Nilai dasar yang menjadi landasan toleransi antar umat beragama antara lain :

  1. Nilai Agama

Bentuk toleransi umat beragama bisa berbagai macam. Salah satu contohnya adalah menghargai perbedan tuhan dan keercayaan umat beragama lain dengan tidak menginterupsi kepercayaan atau tuhan umat bergama lain. Islam pada prinsip toleransi adalah tidak memaksa seseorang untuk memeluk agama lain dan berhak menganut agama yang diyakini tetap beribadah sesuai ajaran agamanya. Seperti firman Allah SWT pada Al-Qur’an bahwa Allah SWT menciptakan manusia berbeda-beda, demi mengajarkan manusia untuk saling memahami, mengenal, dan menghormati satu sama lain.

  1. Nilai Budaya

Selain ajaran agama juga terdapat oleh toleransi berdasarkan budaya titik budaya lain dari kebiasaan-kebiasaan suatu kelompok dalam kehidupan sehari-hari. Budaya yang membentuk sifat toleransi adalah gotong-royong sebagaimana telah ditetapkan oleh masyarakat kita saat ini karena dengan bergotong-royong kita saling membantu tanpa memandang bulu dengan ikhlas. Pengaruh budaya dalam toleransi sangat tinggi karena setiap tempat memiliki budaya masing-masing yang tentunya berbeda dengan yang lain.

  1. Kemanusiaan

Seperti yang kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk sosial sehingga tidak dapat menyelesaikan segala masalah sendiri maka mereka perlu berhubungan satu sama lain, saling membantu, dan saling berkomunikasi. Maka kita perlu mengurangi sikap individualis dengan beranggapan bahwa kita juga masih membutuhkan orang lain sebagaimana dikatakan bahwa kita adalah makhluk sosial.

  1. Nasionalisme

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun