"Waduh, rajin sekali kang, siap Kang selebihnya esok skripnya dibagikan ke anak divisi lain juga. " Dengan singkat ku balas pesan Kang Rega.
Untunglah tak ada balasan lagi dari Kang Rega sehingga komunikasi ini tidak terlalu melebar dan panjang. Seharusnya pembuatan skrip tugasnya dilimpahkan kepada ku.Â
Namun, ya sudahlah kalau memang konsepnya sudah terbuat mengurangi bebanku sedikit sebagai divisi acara. Keesokan harinya setelah mata kuliah selesai anggota divisi berkumpul di sekre yang sering kita sebut SC atau student center yaitu tempat dimana semua jenis kegiatan dan semua unit kegiatan mahasiswa ada di SC.Â
Anggota divisi terdiri dari Kang Rega sebagai Ketua divisi, Dewi sebagai wakil coordinator dari divisi acara dan Aku sebagai coordinator dari divisi acara dan juga ada Doni si jago pembaca puisi tingkak Nasional. Kebetulan naskah puisi akan di bacakan oleh Doni. Tibalah Kang Rega memberikan selebaran kertas yang jelas isinya memang naskah puisi dengan judul Indahnya Singelilah.
Seberkas cahaya menembus awan putih
Ku mulai hariku dengan secercah harapan
Harapan yang selalu mengiringi
Harapan tentang hari ini, esok dan yang akan datang
      Ku lukis semua di atas awan
      Yang sering berubah-ubah memisah dan kadang kelam
      Tapi selalu terlihat indah di atas langit