"aaaaa Ibu, aku seneng banget. Aku diterima beasiswa ke luar negeri tahun depan," ucap ku sambil menghampiri Ibu diruang keluarga.
"loh, loh ada apa ini? Beasiswa? Maksudnya apa?"
"iya bu, jadi aku tuh pingin banget kuliah di luar negeri dan waktu itu ada tes gitu buat tahun depan. Aku ikut dan aku lulus. Maaf ya bu baru cerita sekarang karena ini waktunya ibu tau semua cita-cita mine dan harapan mine kedepannya."
"ohiya bu, Mine juga punya cita-cita pingin jadi akuntan. Doain langkah Mine ke depannya ya. Mine mau banggain ibu. Harus banggain ibu pokonya."
"ya ampun Mine, ibu bangga banget. Ibu bakal dukung kemauan kamu. Ibu selalu doain kamu sayang. Maaf ya karna ibu sibuk, ibu ga bisa meluangkan waktu ibu untuk kamu curhat. Oh iya mine mau nanya apa ke ibu? Ibu hari ini udah menyempatkan waktu buat Mine. Spesial dihari ulang tahun Mine."
"aku hanya ingin menegaskan saja bu. Apa benar ayah sudah meninggal?" ucap ku dengan nada gugup.
"benar Mine."
"tapi tapi... waktu itu Mine sempat lihat HP ibu dan ada pesan yang bilang kalo dia kangen Mine dan pingin banget ketemu Mine."
Dari situ, ibu hanya diam dan menjawab singkat, "salah sambung mungkin". Ibu pun meninggalkan ruang keluarga dan cepat bergegas kekamar.
"sepertinya ada yang disembunyikan tapi.. yaudahlah," ucapku dalam hati.
***