Mohon tunggu...
Isky Fatimah
Isky Fatimah Mohon Tunggu... Freelancer - an L

Pecinta warna biru yang hobinya ngobrol sama diri sendiri sebelum tidur.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kisah Saya Rutin Konsumsi Mi Instan Selama 20 Tahun, dari Kebiasaan hingga Kecanduan

28 Maret 2021   16:26 Diperbarui: 28 Maret 2021   16:47 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mi instan. Sumber foto: Shutterstock/numlpphoto

Atau mungkin ada herd immunity yang terbentuk dalam tubuh saya karena sudah terbiasa dengan kandungan jahat mi instan? Haha entahlah.

ilustrasi perut buncit (Sumber gambar: klikdokter.com)
ilustrasi perut buncit (Sumber gambar: klikdokter.com)
Namun ada satu dampak nyata dari konsumsi mi instan yang saya rasakan, yaitu pengaruh mi instan terhadap bentuk badan saya. Badan saya jadi berlemak, perut saya jadi buncit. Bentuk nyata dari overweight tidak sehat yang sengaja dilakukan.

Bagaimana pun, tidak ada pembenaran atas perilaku makan mi instan yang berlebihan. Saya-nya saja yang memang sudah kecanduan.

Dilansir Hello Sehat, setidaknya ada 6 ciri-ciri bahwa kita sudah kencanduan mi instan, yaitu:

  1. Sering muncul keinginan makan mi instan padahal sudah makan dan tidak sedang lapar
  2. Ketika akhirnya makan mi instan, kita makan berlebihan
  3. Merasa bersalah setelah makan mi instan, tapi akan tetap makan lagi setiap ada kesempatan
  4. Mencari-cari alasan untuk makan mi instan
  5. Mencoba menutup-nutupi ketagihan ini dari orang terdekat
  6. Tak mampu mengendalikan diri meskipun tahu bahaya kebanyakan makan mi

Betul saja, semua ciri-ciri di atas pernah dan sedang saya alami saat ini.

Adakah rekan-rekan kompasianer yang bersedia membantu saya dengan memberi saran bagaimana agar saya bisa perlahan berhenti makan-makanan tidak sehat ini?

Sila bantu saya melalui kolom komentar. Terima kasih....

Baca tulisan menarik lainnya:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun