Dulunya kawasan ini adalah gunung dengan material cadas atau bebatuan yang sangat keras. Gunung ini menjadi penghalang dalam proses pembangunan jalan panjang tersebut.
Namun karena ambisinya, Daendles tetap memaksakan proyek ini dengan cara membuat jembatan gantung dengan mempekerjakan ribuan pekerja  dari masyarakat sekitar.
Ada ribuan pekerja rodi yang terlibat dalam pembangunan jalan ini. Bahkan banyak dari mereka yang meninggal karena kelaparan dan juga terkena penyakit malaria yang tengah mewabah saat itu.
Patung Pangeran Kornel dan Jenderal Daendles
Sekilas kita hanya akan melihat patung 2 tokoh yang sedang bersalaman. Namun kalau kita perhatikan lebih dalam, Pangeran Kornel menjabat tangan Daendles menggunakan tangan kiri.
Lazimnya kita bersalaman menggunakan tangan kanan, bukan? Namun pangeran Kornel berbuat sebaliknya. Sedangkan tangan kanannya menggenggam keris.
Berdasarkan cerita rakyat yang beredar, tindakan Pangeran kornel itu adalah bentuk perlawanan atas kekejaman Daendles yang telah mempekerjakan rakyatnya secara paksa.
Oke, berhenti di sini membahas sejarahnya. Mari sekarang kita melihat hal yang menjadi daya tarik di Cadas Pangeran ini.Â
Kompasianer Anwar Effendi juga pernah membagikan pengalamannya saat melewati jalur ini di tulisannya yang berjudul "Pantas Suka Merinding kalau Lewat Cadas Pangeran"
Suasana Jalanan Cadas Pangeran