Mohon tunggu...
Iska Wahyu Sulistyawan
Iska Wahyu Sulistyawan Mohon Tunggu... Lainnya - Newbie

Aparatur Sipil Negara di Kementerian Keuangan, menyelesaikan pendidikan Sarjana di STIE Perbanas Jakarta dan kemudian melanjutkan program MBA di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta serta MSc in Strategic Management di Rotterdam School of Management, Erasmus University Rotterdam.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Peningkatan Kinerja Perpajakan Melalui Transformasi Digital: Benchmark The Inland Revenue Authority of Singapore

9 November 2020   12:24 Diperbarui: 10 November 2020   07:22 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Government Transformation (Transformasi Pemerintah)

Pemerintah di beberapa Negara di dunia telah berhasil melaksanakan transformasi. Namun masih terdapat beberapa isu yang perlu ditindaklanjuti salah satunya terkait dengan banyaknya inisiatif yang telah dilakasanakan tapi sangat sedikit yang benar-benar menciptakan pemerintahan yang bertransformasi (dalam hal ini menghasilkan operasional yang efisien serta perubahan dalam proses, struktur, garis kewenangan dll)

Lebih lanjut, Bohman menyatakan bahwa tahap akhir dari sebuat transformasi adalah penggunaan teknologi untuk bertransformasi menciptakan pemerintah yang terorganisir dan dapat dieksekusi kebijakannya. Level transformasi lebih dapat tergambar dari kualitas daripada langsung difokuskan pada perubahan proses dan struktur.

Beberapa peneliti berpendapat bahwa transformasi adalah hal yang terkait dengan perubahan dari fungsi dan kebijakan pemerintah dan tidak semata hanya membangun website baru atau cara yang inovatif lainnya selanjutnya disebut ICT-enabled government transformation. 

Dari literatur saat ini, hanya satu teori yang ditemukan mendukung konsep transformasi pemerintahan, yang merupakan teori administrasi publik (Zouridis dan Thaens, 2003). 

Teori administrasi publik mendukung hubungan antara transformasi pemerintahan dan kinerja; pemerintahan tradisional / administrasi publik akan berubah dan menghasilkan pemerintahan / administrasi publik yang dimungkinkan oleh ICT yang mengintegrasikan transparansi dan akuntabilitas ke dalam pekerjaan, fungsi dan kegiatannya, dan mengelola harapan warga. 

Transformasi ini akan menghasilkan peningkatan layanan pemerintah, dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemerintah yang diubah. Teori administrasi publik terkait dengan penelitian ini, karena mencakup aspek-aspek utama dari harapan warga negara sementara juga mempertimbangkan aspek kinerja.

Teori yang Mendukung E-Government dan Teknologi

Teori pertama adalah teori administrasi publik. Inisiatif e-government menghasilkan transformasi pemerintah dan tata kelola menjadi e-government dan e-governance. 

Dengan demikian, e-government mendefinisikan kembali bagian-bagian penting dari administrasi publik sebagai inti operasi, implementasi kebijakan publik, dan pengawasan yang demokratis. 

Di sini, proses tradisional ditransformasikan menjadi proses berbasis informasi (Zouridis dan Thaens, 2003). Inisiatif-inisiatif TIK ini akan berkontribusi untuk mentransformasi pemerintah menjadi pemerintah dengan transformasi yang distimulasikan oleh TIK (Zouridis dan Thaens, 2003).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun